8 Obat Diare Anak yang Manjur

Obat diare anak dapat membuat kotoran jadi lebih padat dan mengurangi frekuensi buang air besar, sehingga anak bisa lebih cepat sembuh ketika terkena diare. Namun, karena ada berbagai macam merek obat diare anak yang dijual di pasaran, Bunda mungkin bingung saat memilihnya. Biar nggak bingung lagi, yuk simak rekomendasi obat diare yang bagus untuk anak!

Jika anak Bunda buang air besar sebanyak 3 kali atau lebih dalam sehari dengan tekstur yang encer, kondisi ini disebut diare. Biasanya anak yang menderita diare juga mengalami gejala lain, seperti sakit perut, lemas, muntah, demam, dan kehilangan nafsu makan.

Diare yang tidak ditangani dengan baik bisa menjadi parah dan menyebabkan anak kehilangan banyak cairan tubuh, bahkan mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, penanganan diare diperlukan, salah satunya dengan memberikan obat diare anak.

Rekomendasi Obat Diare Anak

Berikut adalah berbagai rekomendasi obat diare anak yang manjur:

1. Diapet Anak Sirup

Diapet merupakan obat diare anak yang terbuat dari bahan-bahan alami, seperti ekstrak daun jambu biji, kunyit, buah mojokeling, dan kulit delima. Obat ini mampu mengatasi diare dengan cara membuat tekstur kotoran jadi lebih padat dan menormalkan gerakan usus. Dengan begitu, diare yang dialami anak pun bisa teratasi.

Bunda bisa memberikan Diapet Anak kepada Si Kecil sebanyak 2 sendok teh, 2 kali sehari. Namun, perlu diingat, obat ini hanya bisa diberikan kepada anak di atas 5 tahun ya, Bun.

2. Lacto-B

Probiotik adalah bakteri baik yang bertugas untuk menjaga kesehatan dan fungsi saluran cerna. Bakteri ini bisa menghalau bakteri jahat penyebab infeksi yang dapat memicu diare. Bahkan, probiotik juga mampu mengatasi diare pada anak usia 1–12 tahun, lho.

Probiotik secara alami terdapat dalam makanan dan minuman, seperti yoghurt dan tempe. Akan tetapi, probiotik juga bisa diperoleh dengan mengonsumsi suplemen probiotik, misalnya Lacto-B. 

Bunda bisa memberikan Lacto-B saset sebanyak 3 kali sehari sebagai obat diare anak karena suplemen probiotik ini dapat mengatasi diare. 

Suplemen yang mengandung Lactobacillus acidophilus, vitamin B kompleks, vitamin C, dan zinc ini juga dapat menambah kecukupan gizi anak dan memperkuat imunitas tubuhnya agar bisa lebih cepat sembuh dari diare.

3. Entrostop Herbal

Entrostop Herbal memiliki rasa jambu yang segar sehingga biasanya disukai anak-anak. Obat diare anak yang tersedia dalam bentuk sirup ini mengandung ekstrak daun jambu biji, teh, dan jahe. Berdasarkan kandungannya, Entrostop mampu membantu mengurangi frekuensi buang air besar dan dapat memadatkan tekstur feses. 

Meski mengandung bahan-bahan herbal, Bunda tetap perlu mengikuti petunjuk pemakaian yang tertera di kemasan dan tidak memberikan obat ini kepada anak yang berusia di bawah 5 tahun, ya.

4. Zircum Kid

Zircum Kid merupakan obat diare anak berbentuk sirup yang perlu dikonsumsi bersamaan dengan cairan oralit atau elektrolit. Dalam 5 ml sirup ini mengandung 20 mg zinc yang terbukti mampu mengurangi tingkat keparahan diare.

Pada anak berusia 6 bulan sampai 5 tahun, Bunda hanya perlu memberi 1 sendok teh sehari selama 10 hari berturut-turut walaupun diare sudah berhenti. Sementara pada bayi usia 2–5 bulan, Bunda bisa memberinya ½ sendok teh sehari selama 10 hari. Obat ini bisa diberikan sesudah Si Kecil makan ya, Bun.

5. Interzinc Sirup

Obat diare anak yang mengandung zinc sulphate ini bermanfaat sebagai suplemen agar Si Kecil bisa lekas sembuh saat mengalami diare. Seperti Zircum Kid, obat Interzinc juga digunakan bersama dengan cairan elektrolit guna mencegah dehidrasi selama diare.

Nah, untuk dosis pemakaiannya Bunda bisa memberikan 1 sendok takar per hari pada anak yang berusia 6 bulan sampai 5 tahun. Sementara bayi yang berusia 2–6 bulan bisa diberikan sebanyak ½ sendok takar per hari. 

Pastikan Interzinc Sirup ini diminum Si Kecil selama 10 hari berturut-turut ya, Bun, meski diarenya sudah sembuh.

6. Oralit

Diare bisa saja menyebabkan anak dehidrasi karena kekurangan cairan. Untuk mencegah dan mengatasi hal tersebut, Bunda bisa memberikan Oralit. Obat ini adalah bubuk gula garam yang mengandung glukosa dan elektrolit, termasuk kalium dan natrium. 

Cara konsumsinya juga gampang lho, Bun. Bunda hanya perlu melarutkan 1 saset bubuk Oralit ke dalam segelas air hangat. Aduk hingga larut, lalu berikan kepada Si Kecil. Obat ini aman untuk anak berusia 0–12 tahun dan bisa diberikan setiap kali anak muntah atau mencret, serta sesekali ketika ia ingin minum.

7. Renalyte

Selain Oralit, Bunda juga bisa memberikan Renalyte, yaitu minuman elektrolit untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang karena diare dan muntah. Obat ini pun aman bagi anak-anak, bahkan bayi berusia 6 bulan atau lebih. Minuman yang berfungsi sebagai obat diare anak ini juga bisa Bunda berikan setiap kali Si kecil muntah atau mencret.

8. Interlac Tablet

Interlac adalah suplemen atau obat diare anak yang berbentuk tablet kunyah dengan rasa stroberi dan lemon. Obat ini berguna untuk mengatasi kondisi diare pada anak atau sebaliknya, sembelit. 

Ini karena Interlac mengandung bakteri baik, yaitu Lactobacillus reuteri, yang mampu melawan pertumbuhan bakteri jahat supaya pencernaan lebih sehat. 

Nah, Bunda bisa memberikan Interlac kepada Si Kecil sebanyak 1 tablet per hari sebelum atau sesudah makan. Namun, perlu diingat nih Bun, Interlac hanya boleh diberikan kepada anak yang berusia di atas 1 tahun. 

Bagaimana dengan pemberian antibiotik untuk anak yang diare? Ingat Bun, obat ini hanya efektif untuk diare yang disebabkan oleh bakteri. Karena sebagian kasus diare pada anak disebabkan oleh virus, penggunaan antibiotik tidak selalu dibutuhkan. 

Selain itu, penggunaan antibiotik untuk mengobati diare maupun penyakit lain harus selalu mengikuti petunjuk dan anjuran dokter, ya.

Itulah beberapa obat diare anak yang bisa Bunda berikan kepada Si Kecil. Namun, Bunda tetap harus berkonsultasi dulu ya dengan dokter jika ingin memberikan obat apa pun pada anak. Terlebih, jika Si Kecil masih berusia di bawah 6 bulan, memiliki berat badan yang kurang dari 8 kg, atau lahir prematur. 

Selain itu, Bunda juga perlu segera memeriksakan Si Kecil ke dokter apabila diare disertai dengan BAB berdarah, berlendir, muntah terus-menerus, demam lebih dari 38°C, atau jika kondisinya tak kunjung membaik. Nantinya, dokter akan memeriksa dan memberikan penangan yang tepat untuk Si Kecil.

Sumber:

World Health Organization (2023). Zinc Supplementation in The Management of Diarrhoea.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2022). Diare Akut pada Anak.

Health Direct Australia (2024). Diarrhoea in Children.

Nationwide Children’s Hospital (2022). Diarrhea.

Ikatan Dokter Anak Indonesia. Bagaimana Menangani Diare pada Anak.

MIMS. Entrostop.

MIMS. Interlac.

MIMS. Interzinc.

MIMS. Oralit.

MIMS. Renalyte.

MIMS. Zircum Kid.

Gardner, A. Health (2023). Home Remedies for Diarrhea.

WebMD (2024). Diarrhea Treatment in Children.

By dr. Kevin Adrian Djantin

Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *