Bunda tentu menyadari bahwa saat hamil, tubuh mengalami perubahan yang sangat drastis. Ketahui lebih jauh soal hot flashes saat hamil alias rasa panas pada tubuh dan cara mengatasinya.
Hot Flashes Adalah Normal
Selain cepat merasa lelah, mudah pening, tak jarang saat hamil wanita mengalami rasa panas pada tubuh, yang disebut hot flashes. Banyak wanita yang merasa khawatir bahwa hal ini merupakan indikasi dari kondisi tertentu, walaupun sebenarnya saat hamil, hot flashes termasuk gejala yang normal.
Saat hot flashes atau hot flushes menyerang, Bunda bisa mengalami kegerahan, bahkan terbangun di malam hari dengan tubuh basah karena keringat. Kondisi ini bisa terjadi bersamaan dengan morning sickness atau rasa mual dan ingin muntah.
Menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 2010 di University of Pennsylvania, diketahui bahwa hot flashes dialami bahkan lebih dari 50% wanita hamil, pada trimester pertama dan kedua, dengan serangan yang terjadi setiap minggu.
Penyebab Hot Flashes Saat Hamil
Para ahli bersepakat bahwa hot flashes saat hamil banyak dipengaruhi oleh perubahan hormon di dalam tubuh. Hot flash bisa terjadi dalam waktu singkat, maupun bertahan sampai beberapa menit.
Rasa panas ini dapat dirasakan pada bagian atas tubuh, terutama pada kepala, leher, dan dada.
Selain karena perubahan hormon, hot flashes saat hamil juga bisa disebabkan oleh hal-hal berikut:
- Peningkatan metabolisme tubuh.
- Dehidrasi. Bila tubuh kekurangan air, maka suhu tubuh akan meningkat.
- Naiknya berat badan karena hamil.
- Sirkulasi darah yang meningkat.
- Rasa gelisah/anxiety. Keringat bisa muncul sebagai akibat dari stress
- Munculnya hipertiroidisme. Kelenjar tiroid semakin aktif saat hamil sebagai reaksi atas berubahnya hormon-hormon di dalam tubuh. Akibatnya detak jantung dan sistem tubuh meningkat, sehingga muncul keringat yang berlebihan.
Selain rasa panas yang tiba-tiba muncul, Bunda mungkin juga bisa mengalami gejala yang lain, seperti pandangan kabur, jantung berdebar, wajah dan leher memerah, rasa panas-dingin, dan sebagainya.
Bedakan hot flashes dengan demam ya, Bun, karena rasa panas yang timbul ini sebenarnya bukanlah demam yang biasanya merupakan tanda-tanda adanya infeksi dalam tubuh. Hot flashes biasanya juga dirasakan pada bagian-bagian tubuh tertentu, sementara demam terjadinya merata di seluruh tubuh.
Jangan khawatir ya, Bun, hot flashes ini biasanya dapat mereda dengan sendirinya tanpa harus dilakukan tindakan medis.
Cara Mengatasi Hot Flashes Saat Hamil
Tidak dapat dipungkiri bahwa hot flashes saat hamil menyebabkan Bunda akan merasa kurang nyaman, namun ada beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk membantu mengatasinya, yaitu:
- Siapkan ruangan dengan temperatur sejuk agar tubuh lebih nyaman. Pastikan bahwa aliran udara di kamar Bunda lancar. Nyalakan alat pendingin maupun kipas angin.
- Banyak minum air dingin. Air dingin tidak akan menambah berat badan ya, Bun. Jadi apabila Bunda mengalami hot flashes, cobalah untuk minum air dingin sehingga suhu tubuh menurun.
- Gunakan kompres dingin. Tak ada salahnya untuk menggunakan kompres dingin, misalnya dengan menggunakan kain yang sudah direndam dalam air es untuk mengompres bagian tubuh yang terasa panas.
- Ubah pola makan Bunda. Cobalah untuk makan lebih banyak buah dan sayur yang kaya serat, menghindari kafein, juga membatasi karbohidrat yang dapat meningkatkan suhu tubuh.
- Kenakan pakaian yang longgar dan menggunakan bahan yang dapat menyerap keringat dengan baik.
- Mandi. Bila hot flashes ini terasa mengganggu, Bunda bisa mandi lebih sering untuk mendinginkan tubuh.
Kapan Perlu ke Dokter?
Bila Bunda merasa hot flashes saat hamil ini tidak kunjung reda, atau malah timbul gejala yang lebih berat, seperti rasa lelah yang berlebihan maupun dehidrasi, Bunda perlu segera berkunjung ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Sumber:
Parenting First Cry. 2018. Hot Flashes During Pregnancy.
Very Well Family. 2021. Excessive Sweating and Night Sweats in Pregnancy.
Today’s Parent. 2017. How to cope with hot flashes during pregnancy.