Kesepian saat Hamil, Wajarkah?

Bagi sebagian besar orang, kehamilan dianggap suatu proses yang penuh suka cita. Ibu hamil dianggap selalu senang dan dikeliling oleh banyak cinta. Akan tetapi, beberapa orang mungkin merasakan sebaliknya. Pernahkah Bunda merasa kesepian saat hamil? Merasa seperti Bunda berjuang sendiri menghadapi momen-momen kehamilan. Bagi para Bunda yang mengalaminya, barangkali bertanya-tanya: apakah hal ini normal? 

Bunda tidak sendiri. Hal yang wajar saat Bunda merasa sendiri selama kehamilan. Kehamilan bisa menjadi saat yang sangat menyenangkan, tapi kehamilan juga bisa menjadi waktu yang sangat sulit.

Kesulitan disebabkan oleh hormon yang mempengaruhi suasana hati, keluhan fisik akibat perkembangan janin, sulit makan maupun tidur, maupun kekhawatiran-kekhawatiran terkait diri sendiri, anak, pasangan, maupun lingkungan sekitar. Rasa sakit dan kekhawatiran yang sukar dibagi dengan orang lain karena takut dianggap “lebay”, “tidak bersyukur”, bahkan dibandingkan dengan kehamilan orang lain. 

Apa Penyebab Merasa Kesepian saat Hamil?

Saat hamil, terjadi banyak perubahan pada tubuh wanita. Tubuh Bunda berubah dengan cara yang tidak dapat dipahami orang lain. Bahkan oleh ibu hamil lain, karena setiap wanita mengalami proses kehamilan yang bervariasi. Orang-orang terdekat Bunda mungkin tidak dapat sepenuhnya memahami atau berempati dengan apa yang Bunda alami. Terlebih suami, yang sebagai pria, tentu tidak mungkin merasakan hamil. Perubahan hormon kerap membuat suasana hati Bunda menjadi berubah-ubah dan lebih sensitif, yang kerap sulit untuk dijelaskan pada orang lain. 

Rasa terasing dapat muncul disebabkan beberapa batasan saat hamil. Seperti pantangan untuk mengonsumi makanan atau minuman tertentu, sehingga muncul rasa iri saat orang lain boleh menyantapnya. Adanya larangan untuk melakukan aktivitas tertentu dan kehamilan kerap membuat Bunda lebih mudah lelah, sehingga Bunda kesulitan untuk bisa berkumpul dengan teman-teman maupun berkegiatan yang sebelumnya boleh dilakukan sebelum hamil. Rasa ragu untuk mengambil pekerjaan atau kesempatan berkarya karena mengkhawatirkan janin. Pada beberapa ibu, keterbatasan ini terasa seperti “penjara”, yang menahan kebebasan. 

“Semua orang tampak bersenang-senang, sementara saya tidak bisa”. Bila itu yang muncul di pikiran Bunda, wajar saja jika Bunda merasa orang-orang sekitar tidak peduli dengan keadaan Bunda. Kemudian timbul rasa marah dan iri pada orang lain, yang berakibat Bunda menarik diri dan merasa kesepian selama menjalani kehamilan. 

Cara Melawan Rasa Kesepian saat Hamil

Kesepian saat hamil umum dialami oleh sebagian besar ibu hamil, namun bukan hal yang boleh dibiarkan begitu saja. Pikiran-pikiran buruk akan menimbulkan emosi-emosi negatif, sehingga memunculkan berbagai keluhan fisik maupun psikis. Oleh karena itu, perlu ditangani. Bunda dapat mencoba untuk mengatasi kesepian dengan cara-cara berikut ini : 

  • Menuliskan perasaan Bunda (carilah media yang sesuai dengan Bunda, seperti menulis di handphone atau di buku catatan)
  • Komunikasikan dengan suami dan keluarga terdekat
  • Upayakan untuk berinteraksi ringan dengan orang-orang di lingkungan sekitar, seperti menyapa tetangga, ngobrol dengan rekan kerja, dll
  • Mencari dukungan sosial. Bunda bisa mencari komunitas melalui grup di sosial media atau fitur Tanya Bunda dalam aplikasi Diary Bunda. Dalam komunitas tersebut, Bunda bisa bertemu dengan banyak ibu hamil yang mungkin mengalami hal sama dengan Bunda.
  • Mencari bantuan profesional, seperti Psikolog, dokter kandungan, bidan, dll

Kapan Perlu Waspada akan Depresi?

Merasa kesepian saat hamil merupakan kondisi yang umum terjadi, namun Bunda perlu waspada bila kesepian disertai dengan berbagai keluhan, seperti:

  • Suasana hati yang buruk, seperti murung, sedih, yang muncul sepanjang waktu.
  • Adanya rasa putus asa yang intens dan merasa tidak mampu untuk menjalani peran sebagai ibu.
  • Berkurangnya atau malah meningkatnya nafsu makan secara berlebihan.
  • Kesulitan tidur maupun terlalu banyak tidur.
  • Merasa lemas dan tidak bertenaga sepanjang waktu.
  • Sering mengurung diri
  • Buruk merawat diri
  • Keinginan maupun ide-ide untuk menyakiti diri sendiri.

    Karena kemungkinan besar sudah mengarah ke gangguan depresi. Terutama bila kerap muncul keluhan-keluhan fisik yang tidak diketahui apa sebabnya. Bila Bunda mengalami kondisi-kondisi di atas, segeralah sampaikan secara jujur pada suami dan keluarga dekat, lalu carilah bantuan profesional. 

Kehamilan memang proses yang hanya bisa dialami wanita dan setiap orang punya pengalaman yang berbeda-beda. Kehamilan pun tidak selamanya mudah dan penuh suka cita, melainkan sulit dan menimbulkan berbagai tanya. Akan tetapi, Bunda tidak sendiri kok! Dengan berbagi, Bunda dapat mengusir sepi dan menguatkan hati. 

Sumber:

Flo Health. Pregnant and Feeling Alone: Actionable Tips for Fighting Pregnancy Loneliness.

Very Well Family. 2021. Loneliness and Depression During Pregnancy

By Mardiana Hayati Solehah, M. Psi, Psikolog

Psikolog Klinis

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *