Banyak ibu menyusui bayinya karena ASI merupakan sumber nutrisi terbaik dan paling cocok untuk Si Kecil. Namun ternyata, proses menyusui juga memberi banyak manfaat untuk ibu, baik secara fisik maupun mental, lho.
Ibu yang baru melahirkan disarankan menyusui bayinya selama 1-2 tahun, dengan enam bulan pertama ASI eksklusif. Bagi Si Kecil, proses ini bisa mencukupi kebutuhan gizi dan memberinya antibodi sehingga terlindung dari berbagai penyakit. Sedang bagi ibu, menyusui dapat menjadi sarana mudah penurun berat badan hingga sumber kebahagiaan. Berikut lima manfaat menyusui untuk kesehatan ibu.
1. Mengembalikan Bentuk Badan Semula
Kenaikan berat badan selama kehamilan kadang tak berkurang banyak setelah Si Kecil lahir. Ibu bisa naik 20 kg padahal berat Si Kecil hanya sekitar 3 kg. Nah, menyusui pascamelahirkan bisa jadi solusi untuk mengembalikan bentuk tubuh seperti sediakala.
Dengan menyusui, ibu bisa membakar 500 kalori lebih banyak dalam sehari. Dampak ini mungkin tidak begitu nyata dalam tiga bulan pertama. Namun setelahnya dan dalam jangka panjang, ibu yang menyusui dinilai lebih cepat kembali ke bentuk tubuhnya sebelum melahirkan. Meski begitu, tetap perhatikan asupan makan dan olahraga, ya.
2. Mempercepat Penyusutan Rahim
Selama hamil, rahim akan membesar dan melebar guna memberi ruang untuk janin tumbuh. Setelah melahirkan, ukuran rahim dapat menyusut dengan sendirinya seiring dengan perubahan kadar hormon tubuh.
Namun dengan menyusui, proses tersebut dinilai berjalan lebih cepat. Pasalnya seiring menyusui, produksi oksitosin sebagai hormon yang dapat memicu kontraksi rahim juga meningkat. Berkat hal ini pun, perdarahan pascamelahirkan pada ibu menyusui bisa lebih ringan.
3. Mengurangi Risiko Postpartum Depression
Ibu menyusui memiliki risiko lebih rendah mengalami depresi pascamelahirkan dibanding ibu yang tidak menyusui. Alasannya belum diketahui meski banyak dugaan kuat mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Di antaranya, proses menyusui dinilai dapat meningkatkan ikatan batin antara ibu dan anak yang bisa memberikan rasa nyaman dan tenang. Menyusui juga meningkatkan produksi hormon oksitosin dan prolaktin yang dapat mengurangi stres serta memberi perasaan bahagia bagi ibu.
4. Menjauhkan Diri dari Penyakit
Proses menyusui tidak hanya memberi antibodi untuk Si Kecil namun juga untuk ibu. Ibu menyusui dinilai memiliki risiko lebih rendah untuk terkena ragam penyakit dalam jangka panjang. Beberapa contoh penyakit ini adalah kanker payudara, kanker rahim, osteoporosis, diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.
Durasi dan frekuensi menyusui juga berperan penting dalam persentase penurunan risiko terkena penyakit tersebut. Semakin sering ibu menyusui maka semakin kecil kemungkinan ibu akan menderita penyakit tersebut di masa mendatang.
5. Mencegah Kehamilan Tak Terduga
Menyusui setelah melahirkan dapat menjadi sarana kontrasepsi alami bagi ibu dan ayah. Pasalnya, menyusui berpotensi besar untuk menunda haid dan ovulasi. Dengan begitu, ibu dapat mengatur dan memberi jeda antar kehamilan.
Meski begitu, ibu perlu ingat bahwa menyusui tidak selalu bisa mencegah kehamilan. Penggunaan alat kontrasepsi, seperti kondom dan pil KB, tetap lebih disarankan, sebagai cara untuk menunda kehamilan.