Saat hamil trimester kedua, yakni kehamilan minggu ke 13 hingga 24, proses pertumbuhan dan perkembangan disertai pematangan fungsi seluruh jaringan dan organ tubuh janin lebih sempurna, seperti mata, telinga dan lainnya. Di samping perkembangan janin semakin sempurna dengan bobot terus bertambah dan terasa gerak halusnya.
Pada trimester ini, morning sickness berlalu sehingga nafsu makan Bunda kembali pulih. Berat badan biasanya meningkat rata-rata 1.5-2 kg per bulan.
Perubahan pada Tubuh Ibu
- Rahim sudah kelur dari rongga panggul sehingga perut terlihat membesar
- Puting dan payudara makin besar karena tubuh sudah mempersiapkan untuk menyusui
- Perubahan pada kulit seperti bercak hitam
- Perubahan pada kulit seperti garis gelap dari pusar ke kemaluan (linea nigra) makin jelas terlihat, terdapat stretch marks di perut, payudara, bokong dan paha
- Pegal dan sakit pada punggung
- Kaki kram
- Pertumbuhan rambut di tempat-tempat yang tidak ada sebelumnya seperti di wajah, lengan dan punggung.
Gejala yang Harus Diwaspadai
Gejala-gejala ini bisa menjadi pertanda bahwa ada sesuatu yang salah dengan kehamilan Bunda. Jangan menunggu kunjungan konsultasi untuk membicarakannya. Hubungi dokter segera jika mengalami:
- Nyeri perut yang parah atau kram
- Perdarahan
- Sakit kepala berat
- Berat badan meningkat pesat (lebih dari 3,5 kg per bulan) atau peningkatan berat badan terlalu sedikit (kurang dari 10 kg pada 20 minggu kehamilan).
Masalah Gizi pada Ibu Hamil
Masalah gizi yang umum dijumpai pada ibu hamil adalah kurang energi protein, anemia karena defisiensi zat besi dan kekurangan vitamin A. Dampak kurang energi protein pada ibu hamil antara lain:
- Rentan infeksi
- Anemia
- Penyembuhan pasca melahirkan lambat/infeksi
- ASI kurang dan produktivitas kurang/lemah
- Dampak pada janin adalah berat badan lahir rendah (BBLR), prematur, malnutrisi, stunting dan IQ kurang.
Anemia pada Ibu Hamil
Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin (Hb) darah, eritrosit dan hematokrit di bawah nilai normal yang dapat disebabkan oleh kurangnya zat gizi untuk pembetukan darah, seperti zat besi, asam folat dan vitamin B12.
Namun yang paling sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat besi. Atau disebabkan kurangnya zat besi dan protein dari makanan, gangguan penyerapan di usus, perdarahan akut atau kronis, serta meningkatnya kebutuhan zat besi seperti pada wanita hamil, masa pertumbuhan dan masa penyembuhan dari penyakit.
Pada ibu hamil terjadi anemia fisiologis karena peningkatan volume plasma pada trimester kedua kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke-9. Dampak anemia pada ibu hamil antara lain menurunnya kemampuan intelektual seperti konsentrasi terganggu dan tidak fokus, produktivitas kerja menurun karena kelelahan, peningkatan morbiditas anak, mortalitas ibu, BBLR dan keguguran.
Berapa ambang batas nilai HB untuk anemia pada kehamilan?
Kapan Harus ke Dokter?
Kondisi ibu harus terpantau selama kehamilan. Pada trimester kedua, frekuensi kontrol kehamilan idealnya satu kali per dua minggu. Bila tidak memungkinkan, minimal satu kali setiap bulan Bunda harus memeriksakan kehamilan. Pemeriksaan yang dilakukan yaitu mengukur berat badan, tekanan darah dan kondisi janin dengan USG.