Penyebab Produksi ASI Sedikit dan Cara Mengatasinya

asi mengering

Dalam masa pemberian ASI kepada si Kecil, tentu Bunda akan merasa resah kalau produksi ASI sedikit atau malah terhenti tiba-tiba. Padahal kita punya tugas penting: menyelesaikan masa ASI eksklusif selama 6 bulan dan bila mampu, melanjutkannya sampai usia si Kecil 2 tahun. Mengapa bisa terjadi?

Bagaimana Proses Produksi ASI Terjadi?

produksi ASI Sedikit

Segera setelah persalinan, Bunda biasanya memasuki masa persiapan menyusui. ASI pertama bisa mulai keluar pada hari pertama maupun beberapa hari setelah melahirkan. 

Biasanya, konsultan ASI akan membantu Bunda untuk mempersiapkan diri menjelang menyusui, mengajari posisi menyusui yang paling baik, melakukan massage atau pemijatan untuk menstimulasi produksi ASI, dan sebagainya. 

Begitu ASI pertama keluar, payudara Bunda akan segera memasuki masa produksi ASI dengan proses “supply and demand” alias “persediaan berdasarkan permintaan”.

Jadi, setiap kali ASI keluar dari tubuh, baik melalui proses menyusui maupun pemompaan dengan menggunakan pompa ASI, payudara akan terus memproduksi ASI. 

Semakin sering menyusui atau memompa, maka akan semakin banyak juga produksinya. Kalau di awal-awal menyusui Bunda merasa produksi ASI sedikit, jangan patah semangat. Teruskan saja menyusui si Kecil untuk terus menstimulasi payudara agar semakin banyak memproduksi ASI. 

Apakah Ukuran Payudara Memengaruhi Produksi ASI?

produksi ASI Sedikit

Jawabannya tidak. Ukuran payudara tidak menjamin banyak/sedikitnya ASI yang Bunda produksi. ASI diproduksi oleh kelenjar susu yang berada di dalam payudara. 

Kelenjar susu tumbuh selama masa kehamilan, dan masa menyusui juga dapat menstimulasi pertumbuhan kelenjar susu dan jaringannya. Sebagian perempuan mungkin saja memiliki masalah pada kelenjar susu yang kurang berkembang secara optimal, sehingga produksi ASI menjadi kurang banyak. 

Apa Saja Penyebab Produksi ASI Sedikit?

Selain masalah pada kelenjar susu, penyebab produksi ASI sedikit juga bermacam-macam, di antaranya:

Ada masalah kesehatan pada Bunda

Saat Bunda stres, kelelahan, atau kesehatannya menurun, produksi ASI juga bisa ikut turun. Masa persalinan memang bisa membuat Bunda lelah luar biasa. Postpartum fatigue dan rasa kurang berenergi pada Bunda juga langsung memengaruhi produksi ASI. 

Hamil lagi

Kalau Bunda hamil lagi, padahal sedang berada dalam masa menyusui, hormon yang memproduksi ASI bisa segera menurun karena dipersiapkan untuk kehamilan tersebut.

Kurangnya asupan cairan harian Bunda

Komponen utama pada ASI adalah air, sehingga kecukupan cairan Bunda merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Jika Bunda mengalami kekurangan cairan dapat mengurangi jumlah ASI yang diproduksi.

Gaya hidup

Terlalu banyak kafein, merokok, juga minuman beralkohol bisa menyebabkan produksi ASI sedikit. 

Penggunaan obat-obatan

Selalu konsultasikan kepada dokter tentang obat-obatan yang perlu Bunda minum saat masa menyusui, karena beberapa jenis obat bisa memengaruhi produksi ASI, termasuk juga pil kontrasepsi.

Tanda-tanda Produksi ASI Sedikit

produksi ASI Sedikit

Terutama bagi para Bunda baru, mungkin belum bisa mengetahui apakah ASI yang Bunda hasilkan sudah mencukupi atau tidak untuk si Kecil.

Berikut ini adalah beberapa tanda yang mengisyaratkan produksi ASI sedikit:

Berat badan si Kecil rendah atau tidak meningkat setelah lahir.

Saat lahir, adalah normal bila si Kecil berat badannya turun sekitar 5-7% dalam beberapa hari.

Namun setelah ia mulai menyusu, berat badan si Kecil seharusnya akan mulai naik, setidaknya 20-30 gr setiap hari dan akan kembali ke berat lahirnya pada hari ke 10-14. 

Bila berat badannya tidak kunjung naik atau malah makin turun, Bunda perlu segera memeriksakannya ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Karena bisa jadi produksi ASI Bunda sedikit sehingga tidak mencukupi kebutuhan hariannya. 

Dehidrasi

Pada orang dewasa, kita dapat mencukupi kebutuhan air sehari-hari dengan minum air putih atau makanan yang kaya akan air. Namun untuk si Kecil yang baru lahir, satu-satunya asupan airnya datang dari ASI. 

Kalau Bunda melihat si Kecil agak kuning pada kulit atau matanya terlihat cekung, BAK-nya berwarna pekat dan berbau menyengat, lesu, mulutnya kering, atau jadi enggan menyusu, bisa jadi dia mengalami dehidrasi. 

Dehidrasi sebenarnya tidak selalu disebabkan oleh kurangnya minum ASI, lho. Demam, diare, muntah, atau kegerahan juga dapat menyebabkan dehidrasi pada si Kecil. Namun bila timbul tanda-tanda tersebut, segera bawa dia ke dokter. 

Jarang BAK atau BAB

Proses metabolisme si Kecil yang baru lahir biasanya cepat; ia bisa BAK dan BAB beberapa kali sepanjang hari. Kalau ia jarang BAK dan BAB, bisa jadi ini adalah pertanda ia kurang mendapat asupan ASI. Segera konsultasikan dengan dokter untuk dapat diperiksa lebih menyeluruh. 

Cara Memperbanyak Produksi ASI

Berikut beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk memperbanyak produksi ASI:

  • Hindari stres dan cukupi waktu beristirahat. Saat si Kecil tidur, usahakan untuk ikut tidur.
  • Perbanyak asupan cairan: air putih, susu, jus buah segar, dan sebagainya.
  • Cukupi kebutuhan nutrisi dengan makan dengan pola makan bergizi seimbang.

Sumber:

Today’s Parent. 2019. 10 Reasons for Low Milk Supply When Breastfeeding.

Very Well Family. 2020. Common Causes of a Decreasing Breast Milk Supply.

Medela. 2021. Too Little Breast Milk? How to Increase Low Milk Supply.

By dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK

Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *