Banyak yang meyakini bahwa stres sebabkan keguguran. Benarkah demikian? Jawabannya ada di penjelasan berikut ini.
Pengertian Stres Saat Hamil
Menurut penjelasan dari Kementerian Kesehatan RI, stres adalah reaksi seseorang baik secara fisik maupun emosional (mental/psikis) saat terjadi perubahan dari lingkungan yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri.
Reaksi ini biasanya bersifat negatif, misalnya panik, sedih, depresi, takut, bahkan memunculkan keinginan-keinginan yang kurang baik.
Stres saat hamil cukup lazim terjadi pada perempuan. Hal ini banyak dipicu oleh perubahan pada tubuh yang terasa tidak nyaman.
Selain itu, penyebab lainnya adalah perubahan pada kehidupan sehari-hari, karena efek perubahan hormon di dalam tubuh, hingga beban atau tekanan untuk menjadi ibu.
Apakah Stres Sebabkan Keguguran?
Perdebatan tentang stres sebabkan keguguran masih terus bergulir di kalangan pakar kesehatan. Pada intinya, semua pihak bersepakat bahwa keguguran dapat terjadi atas banyak faktor.
Rachel Pilliod, dokter kebidanan di Oregon Health and Science University, Amerika Serikat, menyatakan bahwa stres bukanlah satu-satunya penyebab terjadinya keguguran.
Ada banyak sekali kondisi yang juga dapat menyertai stres pada ibu, yang akhirnya mengakibatkan terjadinya gangguan kesehatan berat, yang berujung pada berakhirnya kehamilan.
Selain itu, berdasarkan data penelitian yang dilakukan pada tahun 2018 tentang Reproduksi Manusia yang dilakukan oleh Lynch, Sundaram, dan Louis, juga menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan langsung dari stres yang dialami ibu dengan keguguran.
Dalam penelitian yang lain, ditemukan bahwa stres yang dialami ibu pada dasarnya tidak memengaruhi aliran darah ke uterus maupun pada tali pusar. Sehingga tidak terbukti bahwa stres secara langsung dapat mengganggu aliran nutrisi kepada janin.
American College of Obstetrician and Gynecologist (AGOC), Centers for Disease Control and Prevention (CDC), juga lembaga dunia WHO juga telah bersepakat bahwa stres bukanlah faktor risiko untuk terjadinya keguguran.
Bukan Pemicu, Namun Ada Korelasinya
Namun demikian, secara logika, stres—baik pada ibu yang sedang hamil maupun tidak—biasanya akan memicu kondisi tertentu. Seperti tidak mau makan, tidak bisa tidur, emosi tidak stabil, muncul keinginan untuk menyakiti diri, dan sebagainya.
Tanda-tanda stres saat kehamilan yang lain misalnya:
- Sering mengalami sakit pada dada
- Susah bernapas
- Sakit kepala
- Jantung berdebar
- Kelelahan
- Timbul beragam nyeri tubuh, seperti nyeri otot atau sakit perut
- Sering berkeringat
- Tampak linglung, sering mimpi buruk, susah mengingat sesuatu, pola tidur berubah, dan susah fokus
- Kerap didera kesedihan, sering menangis, bahkan sampai histeris, mudah tersinggung, takut, khawatir, merasa kesepian, dan frustrasi
- Dalam kondisi berat, bahkan bisa menarik diri dari keluarga atau teman
Hal-hal semacam inilah yang kemudian bisa mengganggu kesehatan, menyebabkan malnutrisi pada ibu. Akhirnya bisa berdampak pada kurangnya aliran nutrisi kepada si Kecil sehingga membahayakan dan memicu keguguran.
Apakah Stres Saat Hamil Bisa Dicegah?
Stres adalah keadaan yang sangat dipengaruhi oleh pikiran dan kondisi sekitar. Untuk mencegah stres, Bunda dapat melakukan ini:
Persiapkan fisik dan mental mulai sejak sebelum hamil
Perkaya diri dengan berbagai informasi seputar kehamilan, sehingga Bunda benar-benar siap memasuki fase baru dalam kehidupan.
Bentuk support system yang kuat
Support system bisa dari keluarga, sahabat, sesama Bunda, anggota komunitas ibu dan anak, dan sebagainya. Dengan Bunda tidak merasa sendirian, segala pikiran buruk dan pemicu stres akan lebih bisa dikendalikan.
Hindari perkumpulan yang toxic
Menjadi seorang ibu adalah sebuah fase besar dalam hidup Bunda. Berkumpul bersama orang-orang yang kurang memotivasi atau bahkan memberi pengaruh buruk akan memicu stres pada diri Bunda. Tinggalkan perkumpulan yang “beracun” tersebut, dan bangun kehidupan Bunda yang baru.
Cara Mengatasi Stres Saat Hamil
Jangan sampai kondisi stres Bunda berlarut-larut. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi stres saat hamil:
Tenangkan diri
Bunda dapat mulai latihan mind, body, and soul, misalnya dengan melakukan yoga, jalan santai, meditasi, maupun berdoa.
Hindari kelelahan
Panik dan cemas sering terjadi pada diri yang sedang kelelahan. Upayakan untuk mencukupi waktu tidur dengan sebaik-baiknya.
Untuk mendapatkan suasana tidur yang nyaman, Bumil dapat mengatur suhu ruangan agar tetap sejuk atau tidur dengan posisi tertentu.
Mulai hidup sehat
Pilih makanan-makanan yang lebih sehat, seperti buah dan sayuran segar. Hindari makanan manis, berlemak, atau yang mengandung kalori kosong.
Banyak minum air putih dan bila perlu tambahkan suplemen yang mengandung vitamin dan mineral, sesuai rekomendasi dokter.
Lakukan pijat relaksasi untuk ibu hamil
Saat otot mengendur, pikiran juga ikut lebih rileks dan nyaman. Cobalah untuk melakukan pijat relaksasi khusus untuk ibu hamil dengan menggunakan minyak aromaterapi yang memberi efek menenangkan.
Berendam dalam air hangat
Berendam air hangat diketahui dapat memberikan efek menenangkan, sehingga mampu mengurangi rasa cemas dan stres saat hamil. Jangan berendam terlalu lama, batasi hanya sekitar 10-15 menit sampai tubuh terasa lebih relaks.
Jalani kehamilan dengan perasaan yang lebih positif ya, Bun, agar Bunda lebih sehat, si Kecil yang sedang tumbuh kembang di dalam perut pun ikut sehat. Jika gejala stres semakin parah saat hamil, jangan ragu dan malu untuk mencari pertolongan dari profesional.
Sumber:
Kementerian Kesehatan RI. 2020. Apakah yang dimaksud Stres itu?
Healthline. 2019. Stress and Its Effect on Your Baby Before and After Birth.
Alodokter. 2021. 8 Cara Mudah Mengatasi Stres Saat Hamil.
Kompas. 2020. Tanda-Tanda Stres Saat Hamil dan Cara Menghilangkannya.