Ini yang Bisa Terjadi Jika Bumil Kekurangan Zat Besi

Mencukupi kebutuhan zat besi untuk ibu hamil adalah sebuah keharusan. Apa risikonya kalau kekurangan dan dari mana saja zat besi bisa Bunda dapatkan? Cek jawabannya di sini, ya, Bun!

Fakta: 1 dari 2 Bunda Hamil Kekurangan Zat Besi

zat besi untuk ibu hamil

Di antara berbagai nutrisi yang Bunda perlukan saat hamil, zat besi adalah mineral yang terpenting selama kehamilan. Sayangnya, data menunjukkan bahwa satu dari dua ibu hamil di Indonesia masih mengalami anemia karena kekurangan zat besi.

Meski 70% kandungan sel-sel darah merah adalah zat besi, namun bagi wanita, kadar zat besi selalu naik turun. Di saat tidak hamil, misalnya, zat besi bisa menghilang drastis saat haid. 

Padahal zat besi berfungsi untuk mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya, saat haid, kita mudah merasa lemas dan tidak bertenaga, juga wajah cenderung pucat.

Zat besi banyak dihubungkan dengan asupan yang berasal dari hewani, seperti daging merah, ayam, dan ikan, padahal di dalam asupan non hewani pun, Bunda juga bisa mendapatkan zat besi.

Ada dua tipe zat besi, yaitu:

1. Zat besi tipe heme

Ini adalah zat besi yang terkandung di dalam daging, ikan, dan protein hewani lainnya. Zat besi jenis ini mudah dicerna dan diserap oleh tubuh.

2. Zat besi tipe nonheme

Zat besi tipe ini banyak didapatkan pada biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran, juga buah. Namun waktu cerna dan penyerapannya ke dalam tubuh cenderung lebih lama dibandingkan dengan protein hewani.  

Mengapa Zat Besi Penting Saat Hamil?

zat besi untuk ibu hamil

Pada saat hamil, kebutuhan akan zat besi menjadi bertambah. Fungsinya tidak hanya untuk mengalirkan oksigen untuk Bunda, tetapi juga untuk si Kecil yang sedang tumbuh di dalam rahim.  

Kebutuhan zat besi untuk ibu hamil meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan saat tidak hamil, yaitu 27 mg per hari. Kekurangan zat besi atau anemia saat hamil cukup lazim terjadi, terutama pada trimester kedua dan ketiga.

Risiko yang ditimbulkan bila kekurangan zat besi saat hamil di antaranya:

  • Bunda akan merasa mudah letih, lesu, kurang bertenaga, walaupun sudah cukup beristirahat.
  • Meningkatkan peluang terjadinya infeksi.
  • Janin rentan mengalami gangguan pertumbuhan, bahkan berisiko kematian.
  • Meningkatkan risiko persalinan prematur.
  • Bayi rentan lahir dalam keadaan kekurangan zat besi.
  • Meningkatkan kemungkinan Bunda memerlukan transfusi darah saat bersalin.

Gejala Kekurangan Zat Besi

Bunda perlu mewaspadai terjadinya kekurangan zat besi saat hamil, bila ada satu atau beberapa gejala berikut ini:

zat besi untuk ibu hamil
  • Kelelahan atau lemah yang berlebihan
  • Sakit kepala
  • Nafas pendek-pendek
  • Detak jantung tidak beraturan atau berdebar kencang
  • Tangan dan kaki terasa kebas atau dingin
  • Suhu tubuh rendah
  • Kulit terlihat pucat, terutama pada wajah, bibir, juga kuku
  • Nyeri pada bagian dada
  • Sulit berkonsentrasi dan merasa gelisah

Faktor Penyebab Kekurangan Zat Besi

gerakan janin kembar

Mungkin saja Bunda tidak menyadari bila dirinya mengalami kekurangan zat besi saat hamil, karena dalam kesehariannya tidak merasa lemas, mudah mengantuk, ataupun pusing. 

Namun ada beberapa faktor yang memperbesar risiko terjadinya kekurangan zat besi saat hamil, di antaranya:

  • Pelaku gaya hidup vegetarian atau vegan yang ketat. Hal ini karena biasanya para vegetarian atau vegan mengalami kekurangan vitamin B12.
  • Pengidap celiac disease atau Crohn’s disease, atau yang telah menjalani pembedahan besar untuk penurunan berat badan (gastrektomi).
  • Hamil dengan jarak yang berdekatan.
  • Kehamilan kembar.
  • Mengalami mual muntah yang berlebihan (hyperemesis).
  • Mengalami kekurangan mineral dan vitamin.
  • Sebelum hamil sering mengalami haid dengan perdarahan yang berlebihan.

Bagaimana Mencukupi Zat Besi untuk Ibu Hamil?

Karena kekurangan zat besi saat hamil lazim dialami oleh para Bunda, maka biasanya dokter akan meresepkan suplemen vitamin dan mineral. Atau suplemen zat besi agar kadar zat besi di dalam darah segera meningkat. 

Bunda, perlu diketahui bahwa suplemen zat besi terkadang menyebabkan mual maupun konstipasi. Untuk menyiasatinya, Bunda bisa mencoba meminum suplemen zat besi menjelang tidur, juga mencukupi kebutuhan serat makanan agar BAB lancar. 

Selain itu, pastikan bahwa Bunda sudah berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen nutrisi apa pun. Ini untuk menghindari salah pilih suplemen atau mengalami kelebihan dosis vitamin atau mineral. 

Bila Bunda ingin mencukupi kebutuhan zat besi melalui makanan segar, pastikan Bunda mengonsumsi makanan-makanan kaya zat besi, seperti:

  • Minum jus yang kaya vitamin C seperti jeruk dan tomat (namun hindari jus jeruk yang berjenis calcium-fortified karena dapat mengurangi penyerapan zat besi di dalam tubuh).
  • Makan lebih banyak daging unggas, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, juga daging merah, hati, cokelat jenis dark, juga kentang panggang.
  • Tidak mengonsumsi asupan berkafein dan yang terbuat dari olahan susu bersamaan dengan makanan yang mengandung zat besi, untuk memastikan penyerapannya optimal. 

Terus jalani hidup sehat dengan makanan bernutrisi seimbang, untuk memastikan kondisi Bunda dan si Kecil tetap sehat.

Sumber:

Parents. 2016. Iron and Pregnancy: Why You Need It, How Much, and How to Get It.

What to Expect. 2020. How Much Iron Do You Need During Pregnancy?

Hello Sehat. 2021. Mengapa Ibu Hamil Sangat Perlu Zat Besi?

By dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK

Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *