“Mau jalan-jalan dulu ah! Butuh healing“
“Healing dulu guys sambil ngopi“
Siapa nih Bunda yang sering mengatakan butuh healing dengan jalan-jalan atau berbelanja? Istilah healing belakangan sering sekali terdengar di percakapan sehari-hari maupun sosial media. Padahal penggunaan kata healing di situasi tersebut kurang tepat, ya! Lebih sesuai disebut refreshing. Kalau begitu, apa sih yang dimaksud dengan self-healing?
Self healing artinya proses pemulihan dari kesehatan mental yang buruk. Self healing dilakukan untuk menyembuhkan diri dari trauma, depresi, kecemasan, dan stres. Dengan mengetahui proses melakukan self healing, Bunda diharapkan bisa tahu cara menyembuhkan isu-isu maupun luka yang dialami. Memulihkan diri secara psikis pun dapat memberikan manfaat bagi kesehatan fisik, karena psikis dan fisik merupakan kesatuan yang saling berhubungan.
Orang yang sering sakit-sakitan, seperti sakit kepala hebat, migrain, sakit yang berhubungan dengan lambung, dapat disebabkan karena adanya masalah emosi maupun pikiran. Oleh karena itu, sebelum terburu-buru pergi ke dokter untuk meminta obat, Bunda bisa mengevaluasi diri sendiri dan mencoba untuk melakukan self healing terlebih dahulu. Self healing tak hanya bisa dilakukan ketika emosi atau kesehatan mental terganggu, melainkan bisa dilakukan kapan pun saat merasa dibutuhkan.
BACA: 8 Tanda Ibu Butuh Healing
Cara Melakukan Self Healing
Bila mendengar kata self-healing, pasti langsung terlintas pikiran untuk liburan. Berlibur merupakan salah satu cara untuk menyegarkan pikiran dan fisik, namun bukanlah satu-satunya cara untuk self-healing. Ada banyak hal yang bisa Bunda lakukan di rumah untuk mengobati kesehatan emosional, seperti beberapa kegiatan di bawah ini:
- Journaling
Menulis jurnal, buku harian, atau surat dapat membantu Bunda untuk melakukan self healing. Dalam jurnal atau tulisan, Bunda bisa mengatakan hal-hal baik kepada diri sendiri. Bunda juga bisa menuliskan berbagai hal yang sudah dicapai maupun kata-kata motivasi untuk menyemangati diri. Usahakan untuk menuangkan pikiran dalam tulisan setiap hari.
Bunda juga bisa membaca kembali tulisan-tulisan di masa lalu sebagai pengingat untuk tidak lagi terjebak dengan kesalahan yang sama. Mencurahkan perasaan lewat tulisan pun dapat menjadi katarsis untuk mengekspresikan emosi-emosi negatif secara sehat.
- Meditasi secara rutin
Meditasi dapat membantu menenangkan pikiran dan hati. Bunda bisa mencoba melakukan meditasi sederhana di rumah. Mulailah dengan meletakkan kaki Bunda dengan nyaman di tanah atau lantai. Pejamkan mata, lalu ambil napas dalam-dalam dan keluarkan lewat mulut. Tarik napas selama tiga hitungan dan buang napas selama empat hitungan. Setiap membuang napas, cobalah untuk melepaskan energi negatif apapun. Ulangi pola ini sebanyak tiga kali atau saat Bunda merasa sudah lebih tenang.
BACA: Belajar Regulasi Emosi, Yuk Bunda!
- Tidur berkualitas
Banyak orang menganggap banyak tidur dapat membantu untuk menghilangkan stres dan kesedihan. Meskipun begitu, terlalu banyak tidur malah akan membuat suasana hati menjadi buruk dan memancing munculnya pikiran-pikiran negatif. Bunda memang membutuhkan tidur, namun tidur yang berkualitas, karena tidur berkualitas lah yang dibutuhkan untuk menyembuhkan rasa stres dan depresi.
Berbagai pikiran buruk dapat mengganggu kualitas tidur. Untuk mengatasinya, sebelum tidur, Bunda bisa melakukan meditasi terlebih dahulu. Cobalah untuk berbaring telentang lalu menarik napas dalam selama enam hitungan dan buang napas selama enam hitungan.
Saat Bunda sudah merasa tenang, ubah pola pernapasan dengan menarik napas melalui hidung, mengisi diafragma dan dada penuh dengan udara. Kemudian, hembuskan melalui mulut. Jika bisa, ulangi hal ini sekitar 5 hingga 10 menit. Meditasi akan membantu untuk membuat Bunda merasa lebih rileks dan dapat tidur dengan lebih nyenyak.
- Me time
Melakukan me time adalah salah satu self healing yang bertujuan membuat Bunda merasa lebih nyaman dan rileks. Setiap orang memiliki kegiatan me time yang berbeda-beda. Ada yang cukup menonton TV atau membaca buku di rumah, melakukan hobi, berjalan-jalan, bercengkerama dengan teman-teman dan orang-orang tersayang, atau berolahraga. Apapun itu, pastikan Bunda merasa bisa menghasilkan energi positif dari kegiatan yang Bunda lakukan.
- Berdamai dengan keadaan
Hal-hal buruk ataupun kenangan menyakitkan mungkin masih menyisakan kemarahan atau dendam, yang hingga saat ini masih sulit dimaafkan maupun dilupakan. Walau sulit, cobalah untuk memaafkan orang lain ataupun diri sendiri dan berdamai dengan keadaan.
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah menyadari sepenuhnya apa yang kita rasakan akan kejadian tersebut dan terima semua emosi negatif, sebagai bagian dari diri kita. Pahami pula hal-hal yang dapat kita kendalikan dengan yang tidak, sehingga kita bisa berhenti menyalahkan diri sendiri. Berdamai adalah proses yang berat, namun mulailah dengan langkah sederhana, yaitu menerima pengalaman negatif sebagai bagian dari diri kita.
Kegiatan-kegiatan tersebut dapat Bunda lakukan untuk mencoba self healing. Self healing merupakan proses penyembuhan diri sendiri yang saat ini banyak dilakukan untuk membuang energi-energi negatif dalam tubuh.
Dengan begitu, Bunda dapat lebih sehat secara mental dan fisik, serta bisa menjalani hidup yang lebih berkualitas. Walaupun begitu, self healing membutuhkan proses serta waktu, maka lakukanlah secara rutin dan bersabar ya, Bunda! Segala yang indah butuh waktu. Demikian pula dengan pemulihan kita.
BACA: Selalu Merasa Cemas & Emosi Tidak Stabil? Kenali Apa itu Inner Child
Sumber
Berkeley Well Institute. 2013. Self Healing: Definition & Tips for Healing Yourself
Psychology Today. 2019. How to Heal Yourself and Others