Apa yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan ibu saat memberikan MPASI pada anak berusia 6-9 bulan? Berikut panduannya.
Do’s:
- Berikan makanan yang lembut. Pilihannya bisa bubur nasi dengan menu lengkap atau sereal terfortifikasi besi khusus untuk bayi.
- Pastikan MPASI memiliki rasa yang enak di lidah. Biasanya jika kamu menyukai makanan tersebut, anak juga akan menyukainya.
- Berikan MPASI sedikit demi sedikit agar bayi tidak tersedak.
- Makanan tidak terlalu pedas dan asin.
- Sesekali berikan juga sayuran dan buah-buahan yang sudah dimasak matang seperti wortel, brokoli, buncis, apel, dan lainnya.
- Frekuensi dan jumlah pemberian MPASI disesuaikan dengan usia dan kebutuhan kalori.
- Beri jarak waktu misalnya 2-5 hari setiap kali memberikan makanan baru, untuk melihat reaksi bayi terhadap makanan tersebut. Jika terjadi reaksi alergi seperti ruam, diare atau muntah, hentikan pemberian makanan tersebut dan konsultasikan pada dokter anak.
- Berikan MPASI sesuai jadwal, yaitu setiap 2-3 jam sekali, ketika suasana hatinya sedang senang dan tidak terlalu lapar, lelah atau rewel.
- Biarkan bayi untuk menyentuh dan memegang makanan, walaupun akan membuatnya berantakan.
Don’ts:
- Memberikan madu dan susu sapi murni/susu UHT/susu pasteurisasi proses pemanasan dengan suhu tertentu, biasanya di bawah titik didih, untuk membunuh mikroba/organisme merugikan).
- Jika bayi menolak makanan yang disodorkan, berhenti dan jangan dipaksa. Perkenalkan lagi di lain waktu. Penelitian menyebutkan, seorang anak akan mau makan makanan baru setelah dicoba sebanyak minimal 10 kali pemberian. Maka itu, jika anak menolak ketika baru dicoba 1-2 kali, jangan putus asa untuk mencobanya lagi.
- Memberikan makanan yang mengandung gula tambahan.
- Memberikan MPASI ketika sedang rewel, lapar dan lelah.
- Mengganti pemberian MPASI dengan susu (menetek/susu formula), ketika anak menolak makan.
