Nasihat dokter dan orang tua yang sering kita dengar saat bayi lahir, adalah hati-hati terhadap kepala si Kecil. Nasihat itu bukan mengada-ngada. Tulang kepala bayi, saat ia lahir memang masih rentan dan terus berkembang, sampai ia dewasa! Seperti apa proses perkembangan tulang dan rangka janin di rahim?
Tulang Rawan Janin
Rangka adalah susunan tulang yang membantu menyokong dan membentuk tubuh dan organnya. Pembentukan rangka tulang dimulai dari dalam janin pada minggu pertama setelah proses pembuahan.
Pada minggu ketujuh kehamilan, pola kerangka terbentuk dalam tulang rawan dan membran jaringan ikat. Pada tahap inilah proses pembentukan tulang atau osifikasi dimulai. Osifikasi terdiri dari intramembran dan endokondral.
Berbeda dengan intramembran yang melibatkan membran jaringan ikat, endokondral melibatkan tulang rawan hialin yang diganti dengan jaringan tulang. Sebagian besar tulang kerangka, dibentuk melalui proses endokondral. Proses perkembangan tulang rawan berlangsung dari masa kanak-kanak sampai memasuki umur 20 tahun!
Pada minggu keempat belas, tulang tangan dan kaki mulai terbentuk. Walau mungkin Bunda baru bisa merasakannya saat ia mulai bergerak di minggu ke-18, saat ia mulai bisa menendang dalam kandungan.
Tulang Rawan Setelah Melahirkan
Saat lahir, bayi memiliki 275 tulang, lebih banyak dibanding orang dewasa yang hanya memiliki 206 tulang! Semua tulang pada bayi yang baru lahir adalah tulang rawan, yang membantunya dalam proses belajar merangkak, berjalan, dan berlari.
Tulang kering sampai di tahap ini belum terbentuk. Bunda terlebih-lebih harus berhati-hati saat memegang kepala ujung kepala bayi, yang dinamakan fontanel, yang masih sangat rentan.
Pada usia dua tahun, tulang bayi yang jumlahnya banyak mulai berproses menjadi satu. Pada tahun ketiga, tulang tengkorak tumbuh dengan pesat, bersamaan dengan ukuran otak yang berkembang menjadi tiga kali lipat.
Di usia tiga tahun pula, ukuran tulang kaki, paha, dan kering si kecil sebesar setengah dari ukuran orang dewasa.
Nutrisi untuk Perkembangan Tulang dan Kerangka
Asupan Bunda saat berpengaruh pada perkembangan tulang dan kerangka, terutama konsumsi vitamin D3.
Mengingat tulang akan masih terus bertumbuh, oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), Bunda disarankan untuk mengonsumsi vitamin D3 sebanyak 800 IU hingga 1200 IU per hari. Atau high dose 200.000-600.000 UI diberikan satu kali atau dua kali selama kehamilan untuk mencegah preeklampsia dan kelahiran prematur.
Makanan yang dapat membantu pertumbuhan tulang dan kerangka si Kecil termasuk yogurt, keju, telur, kacang-kacangan, susu almond, sereal, roti, salmon, tahu.
Pada bayi baru lahir, Bunda juga disarankan untuk sering mengganti posisi tidur. Berada pada posisi tidur yang sama, akan membuat tulang kepala si Kecil yang masih lunak cenderung membuat bentuk kepala yang tidak proporsional.
Sumber:
WHO. 2012. Guideline: Vitamin D Supplementation in Pregnant Women.
Healthline. 2019. How Many Bones Are Babies Born With and Why Do They Have More Than Adults?
Baby Center. 2020. Fetal Development: Your Baby’s Bones.
Department of Health New York State. 2015. Strong Bones for You and Your Baby.