Ibu hamil sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi, terutama nutrisi yang esensial bagi ibu hamil dan janin. Karena kandungan nutrisinya, mengonsumsi buah bit untuk ibu hamil termasuk yang dianjurkan.
Namun tentu saja, hindari konsumsi berlebihan agar tidak memberikan efek samping yang tidak diharapkan.
Buah Bit dan Kandungan Nutrisinya
Bit sebenarnya bukanlah buah tapi umbi. Bentuknya yang mirip buah dengan warna ungu kemerahan serta rasa yang manis membuat bit sering disebut buah oleh masyarakat Indonesia.
Jika dilihat dari sejarahnya, tanaman bit awalnya hanya dikonsumsi bagian daunnya saja sebagai sayur. Baru kemudian bagian umbinya ikut dikonsumsi.
Bit termasuk umbi yang memiliki kandungan vitamin dan mineral yang tinggi, sementara kandungan kalori dan lemaknya rendah. Beberapa nutrisi penting buah bit untuk ibu hamil di antaranya adalah folat, zat besi, kalsium, Vitamin B6, dan Vitamin C.
Berikut ini kandungan nutrisi yang terkandung dalam 100 gram buah bit:
- Energi: 43 kcal
- Protein: 1,61 g
- Lemak: 0,17 g
- Karbohidrat: 9,56 g
- Serat: 2,8 g
- Kalsium: 16 mg
- Zat besi: 0,8 mg
- Magnesium: 23 mg
- Fosfor: 40 mg
- Potasium: 325 mg
- Zinc: 0,35 mg
- Folat: 109 µg
- Vitamin B6: 0,067 mg
- Vitamin C: 4,9 mg.
Berbagai Manfaat Buah Bit untuk Ibu Hamil
Secara keseluruhan, manfaat buah bit memang cukup besar, mulai dari menjaga kesehatan saluran pencernaan, meningkatkan imunitas, serta menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan karena mengandung antioksidan.
Manfaat kesehatan buah bit untuk ibu hamil dan janin juga tidak sedikit, di antaranya adalah:
Membantu mencegah cacat tabung saraf pada janin
Kurangnya asupan folat selama hamil dapat mengganggu terbentuknya tabung saraf janin sehingga menyebabkan cacat tabung saraf setelah ia lahir. Dibutuhkan asupan folat sebanyak 400 µg per hari untuk ibu hamil. Kandungan folat di buah bit sudah mencapai 25 persennya.
Membantu mencegah anemia
Ibu hamil termasuk rentan mengalami anemia karena harus memproduksi darah tambahan untuk janin. Buah bit memiliki kandungan nutrisi yang dapat membantu mencegah anemia.
Hasil sebuah studi di India terhadap remaja perempuan yang menderita anemia menyebutkan bahkan kandungan hemoglobin dalam darah mereka meningkat setelah rutin mengonsumsi jus bit.
Membantu menurunkan tekanan darah
Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa mendapat asupan magnesium yang cukup selama hamil dapat membantu mengurangi risiko terjadinya komplikasi.
Selain mengandung magnesium, buah bit juga mengandung nitrat yang membantu menurunkan tekanan darah sehingga mencegah terjadinya preeklampsia.
Membantu mencegah pertumbuhan janin terhambat
Umumnya pertumbuhan janin menjadi terhambat karena ada masalah dengan plasenta. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa kandungan nutrisi di buah bit membantu memperlancar aliran darah di plasenta. Sehingga nutrisi dan oksigen yang dibawa darah dari tubuh Bunda dapat tersampaikan ke janin.
Cara Aman Mengonsumsi Buah Bit untuk Ibu Hamil
Bit dapat dikonsumsi mentah maupun dimasak terlebih dahulu. Jika Bunda ingin mengonsumsinya mentah, misalnya untuk dibuat jus atau sebagai bagian dari salad, maka pastikan Bunda mengupas dan mencucinya sampai benar-benar bersih. Hal dikarenakan umbi rentan terpapar parasit toxoplasma gondii di tanah yang berbahaya bagi ibu hamil.
Akan lebih baik jika Bunda mengonsumsi buah bit dalam bentuk utuh. Namun jika ingin membuat jus bit, maka konsumsi bersama seratnya juga ya, Bunda. Sayang jika kandungan serat yang tinggi di bit terbuang percuma.
Selain dijus dan dijadikan bahan salad, buah bit juga dapat Bunda olah menjadi smoothies atau menjadi camilan setelah dipanggang, baik di oven maupun di microwave.
Bunda bisa berkonsultasi dengan ahli gizi jika ingin mendapatkan informasi lebih banyak tentang buah bit untuk ibu hamil, manfaatnya, serta cara pengolahannya yang tepat.
Sumber:
Healthline. 2021. Benefits of Eating Beetroot in Pregnancy.
Klikdokter. 2020. Manfaat Buah Bit untuk Kesehatan Ibu Hamil dan Janin.
USDA. 2019. Beet, Raw.
Pregnancy Food Checker. Benefits of Eating Beets (Beetroot) During Pregnancy.