Puting merupakan akses utama bayi mendapatkan ASI. Selama menyusui, puting akan digunakan sangat sering, minimal 8-12 kali kegiatan menyusui setiap harinya. Oleh karena itu, Bunda perlu tahu betul cara membersihkan puting kotor.
Bukan hanya sekedar membersihkannya, berikut juga cara merawat puting dengan baik selama menyusui!
Perawatan Payudara Selama Hamil, Perlukah?
ASI akan menjadi makanan utama Si Kecil selama 6 bulan kehidupan pertamanya. Oleh karena menjadi sangat penting menjaga alat satu-satunya yang menjadi sumber makanan Si Kecil, bahkan sebelum bayi lahir.
Meskipun demikian, pada saat hamil tidak diperlukan perlakuan khusus untuk merawat payudara dan puting seperti memijat dan lain sebagainya.
Bahkan memijat payudara dan putting pada saat hamil sebaiknya tidak dilakukan karena dapat memicu kontraksi akibat keluarnya hormon oksitosin dari stimulasi payudara.
Pada saat hamil puting dapat dibersihkan dengan air saat mandi seperti bagian tubuh lainnya, tidak perlu menggunakan cairan khusus.
Pemijatan pada payudara dan puting pada saat hamil tidak menentukan keberhasilan menyusui setelah bayinya lahir.
Perlukah Membersihkan Puting Setiap Setelah Menyusui?
Saat akhirnya bayi lahir, frekuensi menyusui yang intens setiap harinya, membuat Bunda bertanya-tanya, perlukah Bunda membersihkan puting setiap kali habis menyusui?
Jawabannya tidak, Bun. Apalagi kalau sampai Bunda selalu membersihkan dengan air sabun, malah berbahaya.
Setiap habis menyusui, Bunda hanya perlu mengusap puting agar tetap kering. Bunda tidak perlu khawatir akan kotoran yang menempel, karena puting menghasilkan minyak alami yang bisa membuat puting tetap lembap dan terlindungi.
Saat Bunda mencuci puting dengan menggunakan sabun, minyak alami tersebut justru akan hilang, yang membuat puting nantinya akan kering dan iritasi.
Selain menghindari pemakaian sabun, hindari juga pemakaian tisu basah, handuk kasar atau produk yang mengandung alkohol. Dan juga pastikan, Bunda selalu mencuci tangan setiap dan setelah menyusui.
Menjaga Kebersihan Puting
Seperti yang telah disebutkan, Bunda tidak diperkenankan menggunakan produk dengan kandungan alkohol sebagai cara membersihkan puting kotor. Oleh karena itu, gunakan beberapa bahan alami berikut:
Gunakan air hangat membersihkan puting
Untuk membersihkan puting, Bunda cukup menggunakan air hangat dan kain untuk mengusap puting. Yang lebih penting, pastikan puting dalam keadaan kering sebelum Bunda menggunakan bra kembali untuk menghindari infeksi jamur.
Gunakan minyak kelapa
Minyak kelapa banyak digunakan untuk menghilangkan stretch mark. Selain itu, ternyata minyak kelapa juga berfungsi untuk membersihkan puting.
Oleskan puting dengan minyak kelapa pada malam hari dan biarkan sampai pagi. Pada saat bangun, bersihkan puting dengan air hangat. Penggunaan minyak kelapa pada puting yang rutin, akan menjaga kelembapan puting.
Pijat dengan minyak zaitun
Selain untuk kebersihan dan kesehatan payudara, pijatan akan memberikan stimulasi sehingga ASi lebih lancar.
Pijat payudara searah jarum jam, kemudian menuju puting dengan perlahan. Lakukan selama beberapa kali sebelum bersihkan minyak zaitun dengan air hangat.
Beri olesan ASI
ASI bukan hanya bermanfaat bagi Si Kecil, namun ASI dikatakan memiliki kandungan Specialized Pro-resolving Mediators (SPMs) yang dapat menyembuhkan luka akibat puting retak atau pecah.
Oleskan ASI setelah puting dibersihkan, dan biarkan sampai kering.
Membersihkan puting mungkin terlihat sepele dibanding aktivitas perawatan Si Kecil lainnya.
Namun mengingat puting adalah akses Si Kecil mengonsumsi nutrisi penting untuk perkembangan tubuhnya, mulai sekarang Bunda disarankan untuk memperhatikan dan merawat payudara untuk kebaikan Si Kecil dan juga Bunda sendiri.
Sumber:
Health Site. How to Keep Your Nipples Clean During Pregnancy and Breastfeeding.
Medela. Nipple Care for Breastfeeding Mums.
Kumparan. 2018. Perlukah Membersihkan Puting Payudara Sebelum dan Setelah Menyusui?
Hamil. 6 Cara Membersihkan Puting Saat Hamil Agar ASI Keluar Setelah Melahirkan.
Hello Sehat. 2021. Perawatan Payudara Saat Hamil Hingga Menjelang Melahirkan.
