Berbagai perubahan yang terjadi saat hamil membawa dampak ke tubuh ibu hamil yang susah dihindari. Beberapa yang umum terjadi adalah ibu hamil jadi mudah lelah, tubuh yang membengkak, mudah pusing dan kliyengan, serta pegal saat hamil. Bagaimana cara mengatasinya?
Penyebab Tubuh Pegal saat Hamil
Secara umum, tubuh pegal-pegal terjadi saat otot, tendon, persendian, dan jaringan ikat lainnya di tubuh terasa nyeri. Kondisi ini bisa terjadi pada bagian-bagian tubuh tertentu, tapi bisa juga terjadi di seluruh tubuh pada waktu yang sama.
Pegal-pegal di tubuh biasanya terjadi akibat tubuh bekerja terlalu keras, misalnya setelah melakukan pekerjaan atau olahraga yang ekstrem.
Tubuh yang kelelahan akibat kurang istirahat juga dapat mengalami rasa nyeri dan pegal. Selain itu, tubuh pegal-pegal juga dapat terjadi sebagai gejala dari masalah kesehatan.
Pada ibu hamil, pegal bisa terjadi pada awal kehamilan saat tubuh sering kelelahan. Saat tubuh dan perut membesar, Bunda akan mulai terasa pegal-pegal, terutama di punggung bagian bawah, selangkangan, dan kaki.
Ada juga ibu hamil yang merasa nyeri dan pegal di tulang panggul akibat tekanan yang semakin kuat dari bayi pada trimester tiga.
Pada trimester tiga, terutama menjelang melahirkan, rasa pegal saat hamil akan meningkat intensitasnya. Ini disebabkan oleh jaringan ikat di tubuh bagian bawah yang mulai merenggang sebagai persiapan untuk melahirkan.
Perenggangan jaringan ikat ini penting agar panggul menjadi fleksibel saat melahirkan nanti.
Pada trimester ini, tubuh pegal pada ibu hamil juga dapat terjadi akibat postur tubuh Bunda yang berubah akibat perut yang membesar. Pegal-pegal ini umumnya terjadi di seluruh punggung, terutama punggung bagian bawah.
Cara Mengatasi dan Mencegah Pegal saat Hamil
Walau rasa pegal saat hamil tak bisa dihindari, tapi Bunda dapat mengurangi dan mengatasinya. Beberapa cara yang umum dilakukan untuk mengatasi rasa pegal di antaranya adalah:
- Saat rasa pegal menyerang, Bunda bisa berbaring atau duduk di kursi yang memiliki sistem penyangga punggung yang baik. Pastikan tubuh Bunda merasa nyaman.
- Kompres bagian tubuh yang pegal dengan kompres hangat atau dingin. Hindari kompres di bagian perut.
- Jika terasa sangat nyeri, maka Bunda dapat mengonsumsi paracetamol untuk meredakan nyeri. Berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter kandungan untuk dosis yang tepat.
- Mandi air hangat, jika bisa tambahkan garam Epsom.
- Saat tidur, selipkan bantal atau guling di antara kaki. Selain itu, ambil posisi tidur menyamping untuk menghindari tekanan di daerah panggul.
Cara-cara ini juga dapat Bunda lakukan untuk mencegah pegal-pegal saat hamil:
- Mengonsumsi air putih dan cairan lainnya sesuai dengan kebutuhan ibu hamil.
- Mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi dengan pola makan yang seimbang.
- Melakukan stretching ringan pada pagi hari atau saat tubuh mulai terasa pegal.
- Olahraga secara rutin. Ibu hamil disarankan untuk berolahraga selama 150 menit dalam seminggu. Bunda dapat melakukan olahraga low impact 3-5 kali dalam seminggu.
- Melakukan pijat khusus untuk ibu hamil. Sebaiknya dilakukan oleh terapis pijat yang profesional untuk menghindari kesalahan.
- Mengonsumsi suplemen prenatal yang mengandung kalsium, potasium, dan magnesium. Konsultasikan terlebih dahulu ke dokter kandungan mengenai dosis yang diperbolehkan untuk Bunda konsumsi.
Bunda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter kandungan jika rasa pegal terjadi terus-menerus dan tak berkurang walau sudah dicoba untuk diatasi. Karena bisa jadi, rasa pegal yang Bunda rasakan merupakan gejala adanya masalah kesehatan yang harus segera ditangani.
Sumber:
Office of Women’s Health. 2019. Body Changes and Discomforts.
Healthline Parenthood. 2018. The Third Trimester of Pregnancy: Pain and Insomnia.
Alodokter. 2019. 6 Cara Mudah Mengatasi Pegal-Pegal saat Hamil.
