Hati-hati Bun, Ini Risikonya Jika Anak Terlalu Banyak Konsumsi Micin

risiko terlalu banyak makan micin

Bunda mungkin sudah tidak asing dengan MSG (monosodium glutamate) atau yang biasa disebut micin–sebuah penyedap rasa untuk makanan agar lebih lezat. Pada dasarnya, micin atau MSG aman jika dikonsumsi, sama halnya seperti garam dan merica. Namun, jika berlebihan tentu akan ada risikonya.

MSG atau micin biasanya Bunda temukan dalam makanan ringan (snack) yang dijual bebas di pasaran. Namun, sebetulnya Bunda bisa temukan micin atau MSG di beberapa makanan seperti kentang, kacang polong, tomat, jamur, keju parmesan, dan rumput laut, lho! Karena itu, Bunda perlu memperhatikan penambahan MSG dalam masakan Bunda, terutama jika Si Kecil mengonsumsinya.

Risiko Micin untuk Anak

Ternyata usia anak juga lebih sensitif menerima efek dari micin dibandingkan orang dewasa. Sebagian besar efeknya jika anak terlalu sering makan micin atau MSG adalah menurunnya kemampuan kognitif anak. Selain itu, beberapa risiko pada anak yang terlalu sering mengonsumsi micin antara lain:

  1. Sakit kepala

MSG ternyata menjadi salah satu faktor utama penyebab anak sering mengalami sakit kepala. Konsumsi MSG berlebihan dapat menekan tekanan darah yang membuat sakit kepala akibat aliran darah tidak tersalur dengan baik.

  1. Obesitas

Walaupun belum dinyatakan pasti, ada beberapa penelitian menemukan bahwa konsumsi MSG berlebihan dapat menyebabkan obesitas atau kegemukan pada anak.

  1. Hiperaktif

Excitotoxins dalam MSG dapat mengganggu fungsi mental normal, dan membuat anak hiperaktif. MSG juga dimasukkan dalam kategori excitotoxin atau neurotoksin yang memiliki efek merusak otak dan sistem saraf dalam jangka panjang.

Sebagai orangtua yang selalu ingin anaknya mendapatkan asupan gizi yang baik, Bunda tentu harus berpikir dan mencari tahu lebih mengenai kandungan-kandungan berisiko, seperti micin, yang dapat menghambat tumbuh kembang Si Kecil. Bunda bisa dengan cermat memilih produk untuk Si Kecil yang bebas dari MSG.

Dokter Spesialis Gizi dan Konselor Laktasi, dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp.GK, menyatakan bahwa makanan olahan yang banyak ditemui di pasaran dan sering dikonsumsi anak-anak kita biasanya ada penambahan MSG sebagai penguat dan penyedap rasa, padahal MSG tambahan ini dapat meningkatkan asupan garam pada anak-anak tanpa kita sadari.

“Jadi sebaiknya memang makanan kemasan dan olahan perlu dibatasi konsumsinya, jika memilih makanan olahan atau kemasan pilihlah yang tidak mengandung MSG tambahan agar lebih aman dikonsumsi anak-anak,” kata dr. Mutia.

Pola makan sehat bergizi seimbang harus dibiasakan sejak usia anak-anak. Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas, salah satu rekomendasi penting dalam pola makan gizi seimbang adalah memilih asupan sehat tanpa MSG untuk Si Kecil, termasuk camilannya. Jadi, Bunda harus berhati-hati, ya!

Sumber

Health Detik. 2010. Seberapa Aman MSG Dikonsumsi?

Universitas Muhammadiyah Surabaya. 2022. Bahayakah MSG untuk Anak? Ini Penjelasan Dosen UM Surabaya

Alodokter. 2022. Jangan Konsumsi Berlebihan, Ini 7 Dampak Micin bagi Kesehatan

Cloud Nine. 2020. Side Effects of MSG on Kids

By dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp.GK

Dokter Spesialis Gizi Klinik & Konsultan Laktasi, RSUD Meuraxa Banda Aceh

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *