Asam Folat: Ketahui Kebutuhan, Sumber, dan Manfaatnya untuk Kehamilan

gejala awal kehamilan

Asam folat adalah salah satu jenis vitamin B yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil. Soalnya, vitamin ini bermanfaat untuk memaksimalkan tumbuh kembang janin, mencegah kecacatan pada janin, mendukung produksi sel darah merah, dan menjaga kesehatan janin maupun ibu selama hamil.

Oleh karena itu, Bunda perlu mengetahui lebih jauh tentang beragam manfaat asam folat untuk kehamilan, jumlah asam folat yang dibutuhkan selama hamil, serta sumber asam folat yang bisa Bunda dapatkan untuk mencukupi asupannya selama hamil.

Asam Folat dan Manfaatnya untuk Kehamilan

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa asam folat merupakan salah satu vitamin yang penting bagi ibu hamil. Ini karena manfaat asam folat untuk ibu hamil sangatlah beragam. Berikut ini adalah manfaat asam folat yang dapat Bunda peroleh dengan memenuhi asupannya:

1. Mencegah cacat tabung saraf

Asam folat berperan penting dalam perkembangan otak dan saraf janin. Oleh karena itu, salah satu manfaat utama asam folat adalah mencegah cacat tabung saraf, seperti anensefali dan spina bifida. Kedua kondisi ini dapat terjadi akibat terganggunya perkembangan saraf.

2. Mencegah keguguran

Keguguran merupakan kondisi kematian janin saat usia kehamilan masih tergolong muda, yaitu kurang dari 20 minggu. Nah, menurut beberapa penelitian, keguguran dapat dicegah dengan mencukupi asupan asam folat setiap harinya saat hamil.

3. Menurunkan risiko terkena preeklamsia

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa mencukupi asupan asam folat, terutama pada trimester kedua kehamilan, bisa mencegah salah satu komplikasi kehamilan, yaitu preeklamsia. Preeklamsia sendiri ditandai dengan meningkatnya tekanan darah dan kadar protein dalam urine.

Apabila preeklamsia tidak segera ditangani, ibu hamil bisa mengalami eklamsia yang ditandai dengan kejang. Selain itu, janin juga bisa terlahir prematur atau terlahir dengan berat badan rendah.

4. Mencegah anemia

Saat hamil, anemia merupakan salah satu gangguan yang cukup sering terjadi. Gangguan ini perlu dicegah karena bisa menimbulkan beberapa komplikasi kehamilan, seperti berat badan lahir rendah dan kelahiran prematur.

Nah, salah satu fungsi asam folat dalam tubuh adalah membentuk sel darah merah yang sehat. Jika kebutuhan asam folat terpenuhi, sel darah merah akan diproduksi dengan baik sehingga anemia saat hamil bisa dicegah.

5. Mencegah kelahiran prematur

Beberapa penelitian menunjukkan ibu hamil yang asupan asam folatnya selalu tercukupi, khususnya di trimester ketiga, bisa terhindar dari kelahiran prematur. Kelahiran prematur sendiri dapat membahayakan bayi karena menyebabkan gangguan pada organ tubuh.

6. Menurunkan risiko kelainan bawaan pada janin

Apabila asupan asam folat selalu dicukupi, baik sebelum hamil hingga sedang hamil, kelainan bawaan pada janin juga bisa dicegah. Adapun kelainan bawaan selain cacat tabung saraf adalah bibir sumbing dan penyakit jantung bawaan.

Kebutuhan Asam Folat Ibu Hamil

Pada dasarnya, kebutuhan asam folat setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung usia, jenis kelamin, serta kondisi tertentu seperti kehamilan.

Pada pria dan wanita dewasa, asupan asam folat yang harus dicukupi setiap harinya adalah 400 mikrogram (mcg). Sementara itu, khusus pada ibu hamil, kebutuhan asam folat harian perlu ditingkatkan menjadi 600 mcg.

Selain kehamilan, ada juga kondisi tertentu pada wanita yang membutuhkan asupan asam folat secara khusus, yaitu:

  • Wanita yang berencana hamil: 400 mcg
  • Wanita yang menderita spina bifida dan berencana hamil: 4.000 mcg
  • Ibu hamil yang pernah melahirkan anak dengan cacat tabung saraf: 4.000 mcg
  • Ibu hamil yang memiliki keluarga dengan spina bifida: 4.000 mcg
  • Ibu menyusui: 500 mcg

Pada kondisi tertentu, seperti diabetes atau penyakit ginjal, dokter akan merekomendasikan asupan asam folat harian secara khusus. Apabila masih bingung tentang berapa banyak kebutuhan asam folat yang harus dipenuhi, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter ya, Bun.

Makanan yang Mengandung Asam Folat

Perlu diketahui, asam folat tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh. Jadi, Bunda bisa memperoleh asam folat dari berbagai jenis makanan sehat. Tidak hanya mengandung asam folat, makanan sehat biasanya juga mengandung berbagai nutrisi penting lain, seperti serat, kalsium, dan vitamin A.

Nah, berikut ini adalah sejumlah makanan sehat yang mengandung asam folat:

  • Sayuran hijau, seperti bayam, kale, sawi, kacang panjang, selada, dan brokoli
  • Buah-buahan, seperti alpukat, pisang, dan pepaya
  • Kacang-kacangan, seperti kacang polong
  • Hati sapi
  • Makanan yang sudah diperkaya dengan asam folat, seperti gandum utuh, roti, sereal, dan pasta
  • Ikan dan telur

Jika dari makanan dirasa belum mampu mencukupi asupan asam folat setiap harinya, Bunda bisa mengonsumsi suplemen asam folat. Suplemen ini bahkan bisa dikonsumsi sejak Bunda mulai menjalani program hamil (promil) bila memang diperlukan.

Meski begitu, pada beberapa kasus, kelebihan dosis suplemen asam folat bisa menimbulkan beberapa keluhan, seperti diare, nyeri perut, dan mual. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan ke dokter lebih dulu sebelum mengonsumsi suplemen asam folat agar dosisnya dapat disesuaikan dengan kondisi tubuh Bunda.

Satu hal yang pasti, agar kondisi kehamilan bisa terpantau, Bunda juga harus selalu memeriksakan kehamilan secara rutin ke dokter, ya.

Sumber:

Li, et al. (2019). Folic Acid and Risk of Preterm Birth: A Meta-Analysis. Frontiers in Neuroscience, 13, pp. 1284.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2019). Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia.

National Health Service UK (2023). Pregnancy. Supplements and Nutrition in Pregnancy.

Women’s Health (2021). Folic Acid.

Mayo Clinic (2023). Miscarriage.

Mayo Clinic (2022). Preeclampsia.

Baby Center (2021). Folic Acid for Pregnancy.

Healthline (2023). Folic Acid and Pregnancy: How Much Do You Need?

Verywell Health (2021). Folic Acid and Pregnancy.

WebMD (2022). Anemia in Pregnancy.

WebMD (2022). Folic Acid and Pregnancy.

By dr. Kevin Adrian Djantin

Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *