Mitos vs Fakta: Junk Food Hambat Kehamilan?

Bunda sedang dalam program perencanaan kehamilan? Hati-hati, konsumsi makanan siap saji/rendah gizi alias junk food saat ingin hamil bisa mengganggu kesuburan.

Ini bukan mitos lho, karena ini merupakan hasil dari penelitian ilmiah yang dilakukan oleh The Robinson Research Institute dan the University of Adelaide, Australia. 

Menurut penelitian tersebut, Bunda yang banyak mengonsumsi junk food akan lebih sulit untuk hamil dan cenderung mengalami infertilitas daripada mereka yang jarang maupun tidak pernah mengonsumsi jenis makanan yang tinggi lemak dan gula tersebut. 

Penelitian ini dilakukan pada sekitar 6000 wanita yang tinggal di Australia, Selandia Baru, dan Inggris, dan yang baru pertama kali merencanakan kehamilan. Disebutkan bahwa dibandingkan dengan mereka yang menghindari junk food dan memilih jenis makanan lain yang lebih sehat, 

Wanita yang hampir setiap hari makan junk food saat ingin hamil sekurangnya membutuhkan waktu satu bulan lebih lama untuk berhasil hamil. Sementara sekitar 8% dari seluruh responden mengalami gangguan kesuburan dan gagal hamil setelah menjalani program hamil selama 12 bulan. 

Mengapa Gangguan Ini Bisa Terjadi?

mitos junk food
Foto: freepik.com

Ternyata tingginya lemak jenuh di dalam junk food yang menjadi penyebab utama dari penurunan kesuburan ini. Lemak jenuh ini bahkan bisa terdeteksi di dalam sel telur yang ada di dalam ovarium para wanita yang sedang menjalani program kehamilan. 

Lemak jenuh bisa memengaruhi terjadinya ovulasi, yang sering dihubungkan dengan terjadinya ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh. Kondisi ini disebut dengan polycystic ovarian syndrome atau PCOS.

Beberapa gejala yang ditunjukkan pada para wanita yang periode ovulasinya tidak normal adalah menstruasi yang tidak teratur, atau malah tidak mengalami menstruasi sama sekali.  

Risiko ini akan meningkat dengan bertambahnya usia, juga bila diikuti dengan gaya hidup yang kurang baik. Di antaranya kebiasaan merokok dan minum minuman yang mengandung alkohol, mengalami stres, terlalu banyak berolahraga, terlalu gemuk, juga mengalami infeksi yang diakibatkan oleh hubungan seksual. 

Junk Food Menyebabkan Masa Kehamilan Lebih Berat

mitos junk food
Foto: freepik.com

Selain memberikan efek negatif sejak di awal kehamilan, ternyata terlalu banyak junk food juga dapat menyebabkan Bunda mengalami masa kehamilan yang cukup berat.

Di antaranya adalah Bunda menjadi lebih cepat lelah, mengalami rasa panas di bagian dada (heartburn), menyebabkan munculnya stretch marks pada kulit, meningkatnya risiko diabetes gestasional, dan sebagainya. 

Hal ini disebabkan junk food sebenarnya tidak memberi nutrisi yang diperlukan tubuh, meskipun dapat memberi rasa kenyang di dalam perut. 

Apakah Risiko Junk Food Hanya Berdampak pada Calon Ibu?

Foto: freepik.com

Ternyata tidak. Penelitian lanjutan dilakukan di Harvard University pada 3000 orang pria yang terbagi dalam beberapa kelompok berdasarkan kebiasaan makan mereka.

Terutama preferensi mereka pada jenis makanan Barat (makanan yang menggunakan daging merah, makanan yang diproses, camilan, dan gula). 

Hasilnya adalah mereka yang makan junk food memiliki jumlah dan kualitas sperma yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok pria yang preferensi makanannya adalah lebih banyak ikan, ayam, buah-buahan dan sayuran.

Yang lebih mencengangkan lagi, penelitian ini juga menunjukkan bahwa pengaruh buruk dari junk food pada kualitas sperma ini ternyata bisa dimulai bahkan di saat usia 18 tahun.  

Junk Food Bisa Memengaruhi Kehidupan Si Kecil

Foto: freepik.com

Lalu bagaimana dengan Bunda yang saat hamilnya banyak menyantap junk food? Menurut Carley Mendes, pakar nutrisi prenatal dan pendiri laman Oh Baby Nutrition, efek dari junk food ini ternyata bisa panjang, bahkan memengaruhi kehidupan si Kecil kelak, di antaranya:

  • Si Kecil akan lebih menyukai makanan berlemak saat dirinya mulai makan makanan padat.
  • Meningkatkan risiko terjadinya alergi pada si Kecil.
  • Meningkatkan risiko terjadinya penyakit diabetes tipe 2 dan penyakit jantung pada si Kecil. 
  • Meningkatkan risiko kecanduan makan junk food pada si Kecil. 

Bunda, ternyata sedemikian panjang efek yang ditimbulkan dari junk food saat ingin hamil, selama hamil, juga setelah si Kecil lahir. Oleh karena itu, beralihlah ke makanan-makanan yang lebih bernutrisi. 

Perbanyak makan ikan, ayam, juga sayuran dan buah-buahan segar, juga jalani hidup yang lebih sehat dan seimbang, agar keluarga lebih sehat. Lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan?

Sumber:

Livescience (2018). How Eating Fast Food May Make It Harder to Get Pregnant.

Reuters (2018). Eating fast food linked to infertility.

BBC (2018). Regular fast food eating linked to fertility issues in women.

Eater (2019). Sorry, Dudes: Study Suggests Too Much Junk Food Makes You Less Fertile.

The Bump (2020). How Your Pregnancy Junk Food Cravings Affect Baby. 

By dr. Linda Lestari, Sp.OG

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *