Endometriosis adalah sebuah kondisi di mana terdapat jaringan yang menyerupai lapisan rahim tumbuh di luar rahim, sehingga menyebabkan rasa sakit. Penjelasan berikut ini akan memaparkan pola makan endometriosis, untuk membantu mengatasi kondisi ini.
Terjadi di Usia Reproduktif
Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa kasus endometriosis terjadi antara 8-10% wanita di dunia. Di Amerika Serikat, Endometriosis Foundation of America memperkirakan kondisi ini dialami 1 dari 10 wanita.
Meski penyebabnya belum dapat dipastikan, namun kondisi ini memiliki gejala yang jelas, di antaranya:
- rasa sakit pada bagian panggul
- rasa sakit pada saat menstruasi maupun saat berhubungan seksual
- perdarahan hebat saat menstruasi atau bahkan di antara periode menstruasi
- kelelahan
- diare
- konstipasi
- nyeri pada punggung bagian bawah
- kram yang terjadi terus menerus.
Bila dibiarkan tanpa perawatan, kondisi endometriosis ini dapat menyebabkan infertilitas atau kesulitan untuk hamil.
Saat ini belum ada pengobatan yang paling efektif untuk kondisi ini, namun penanganan secara komprehensif terhadap gejala dan manajemen rasa sakit dianggap cukup dapat membantu, di antaranya dengan gaya hidup sehat dengan nutrisi seimbang dan olahraga.
Makanan yang Berdampak Negatif pada Endometriosis
Para pakar kesehatan sepakat bahwa endometriosis banyak dipengaruhi oleh gaya hidup dan makanan yang kurang sehat. Makanan-makanan yang dapat memperburuk kondisi endometriosis di antaranya:
Daging merah
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi tinggi daging merah dapat mempertinggi risiko tumbuhnya endometriosis pada rahim.
Daging merah merupakan salah satu bahan makanan yang dapat memicu inflamasi di dalam tubuh, inflamasi yang berlebihan dapat memicu terjadinya endometriosis.
Gluten
Dalam sebuah studi yang dilakukan di Departemen Ginekologi dan Obstetri di Tor Vergata University di Roma, Italia pada tahun 2012, menyimpulkan bahwa sebanyak 75% dari 207 wanita yang mengalami endometriosis merasa rasa nyerinya berkurang setelah mengurangi asupan gluten/tepung-tepungan.
Makanan tinggi lemak trans
Penelitian juga menunjukkan bahwa makanan-makanan yang mengandung lemak trans, terutama pada makanan yang diproses, digoreng, juga makanan cepat saji memengaruhi munculnya endometriosis.
Selain itu, diketahui juga bahwa konsumsi alkohol, kafein, juga yang mengandung lemak jenuh tinggi juga dapat meningkatkan peluang terbentuknya endometriosis.
Pola Makan Endometriosis
Cara terbaik untuk membantu menurunkan rasa tidak nyaman yang muncul akibat endometriosis adalah dengan menerapkan pola makan bergizi seimbang dengan nutrisi yang terjaga.
Macam-macam asupan yang disarankan adalah sebagai berikut:
Buah-buahan segar
Pada sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2018 tentang reproduksi manusia, ditemukan bahwa mereka yang makan buah-buahan segar, terutama buah sitrus—jeruk, lemon, grapefruit, dan lain-lain, memiliki risiko yang lebih rendah dalam pertumbuhan endometriosis di dalam tubuhnya.
Sayuran segar dan biji-bijian
Selain buah, sayuran dan biji-bijian juga kaya vitamin, mineral, dan serat, yang membantu memberi nutrisi esensial untuk tubuh. Makanan kaya serat juga dapat menurunkan kadar hormon estrogen di dalam tubuh, yang baik untuk para wanita yang mengidap endometriosis.
Makanan kaya zat besi
Kelelahan dan rasa lemas adalah dua gejala yang sering terlihat saat seseorang mengidap endometriosis.
Sebuah penelitian ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal Comparative Medicine menunjukkan bahwa kedua gejala tersebut sangat berkaitan dengan rendahnya zat besi di dalam darah.
Untuk meningkatkan zat besi, direkomendasikan untuk memperbanyak asupan kaya zat besi, seperti hati ayam, daging tanpa lemak, sayuran hujau, juga makanan-makanan yang diperkaya dengan zat besi, seperti sereal.
Makanan kaya asam lemak Omega-3
Asam lemak ini sudah lama diketahui menjadi komponen penting di dalam membran sel di dalam tubuh, sebagaimana yang diinformasikan oleh National Institute of Health (NIH).
Makanan kaya Omega-3 dapat membantu mempertahankan energi tubuh, serta melindungi fungsi organ-organ vital di dalam tubuh seperti jantung dan paru-paru.
Asam lemak omega-3 bersifat anti inflamasi sehingga dapat menurunkan inflamasi yang terjadi pada endometriosis. Makanan kaya asam lemak ini di antaranya adalah minyak ikan, juga daging ikan yang berasal dari laut dalam.
Makanan kaya antioksidan
Sudah banyak diketahui juga bahwa antioksidan dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Dalam sebuah studi yang berkaitan dengan nyeri panggul akibat endometriosis, ternyata diketahui bahwa mereka yang mengonsumsi suplemen antioksidan mengalami penurunan rasa nyeri pada bagian panggul.
Hal ini kemungkinan disebabkan antioksidan meredakan peradangan yang terjadi di dalam tubuh, sehingga membantu menurunkan rasa nyeri.
Selain menerapkan pola makan untuk endometriosis, lakukan juga olahraga secara teratur, sehingga tubuh menjadi lebih sehat, peredaran darah lebih lancar, sehingga keluhan dan rasa nyeri secara umum dapat berkurang.
Ketahui pula bahwa gejala dan keluhan yang terjadi untuk setiap wanita juga berbeda-beda. diperlukan pemeriksaan oleh dokter untuk memastikan kondisi tubuh Bunda dan pola hidup sehat seperti apa yang tepat untuk Bunda.
Sumber:
Health. 2021. 8 Endometriosis Diet Tips That May Help You Manage Symptoms, According to Experts.
Kompas. 2020. Kenali Gejala Endometriosis dan Komplikasinya.
Medical News Today . 2018. What Should You Eat If You Have Endometriosis?
Healthline. 2020. What to Eat and What to Avoid If You Have Endometriosis.