Adakah Jamu Pelancar ASI?

Jamu dikenal sebagai obat tradisional Indonesia yang terdiri dari beragam ramuan tumbuhan dari Indonesia. Beberapa bahan baku telah terbukti secara klinis, dan terbukti manfaatnya. Bagaimana dengan jamu pelancar ASI?

Manfaat Jamu Pelancar ASI 

jamu pelancar asi

Jamu dikenal sebagai obat tradisional khas Indonesia. Jamu terbuat dari bahan-bahan alami yang banyak tumbuh di berbagai wilayah Indonesia. Sekitar 2.518 jenis tumbuhan dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.

Tradisi minum jamu diperkirakan telah ada sejak tahun 1300 pada zaman Kerajaan Mataram. Jamu lebih banyak diolah oleh perempuan, karena pria pada saat itu lebih berperan untuk mencari tumbuhan herbal sebagai bahan dasar jamu. 

Walaupun jamu dapat juga digunakan sebagai pengobatan, tetapi tradisi ini lebih kepada menjaga kesehatan, yakni mencegah penyakit dengan menerapkan kebiasaan sehat. Karena ragamnya tanaman herbal yang dapat ditemukan di Indonesia, setiap daerah mempunyai jamu khasnya masing-masing.

Bagaimana dengan jamu pelancar ASI? Sebenarnya, bahan-bahan yang biasa digunakan dalam pembuatan jamu pelancar ASI merupakan laktogogue. 

Laktogogue adalah bahan atau zat yang dipercaya bisa membantu merangsang, memperbanyak, serta mempertahankan jumlah ASI pada ibu menyusui.

Sebuah penelitian dari Jurnal Unikal yang dilakukan di daerah Pekalongan, Jawa Tengah, meminta sekitar 89 responden ibu menyusui untuk rutin minum jamu pelancar ASI.

Penggunaan berbagai bahan-bahan tradisional di dalam jamu tersebut, dipercaya mengandung zat yang dapat berguna sebagai pelancar produksi ASI. 

Hasil dari penelitian yang diterbitkan tahun 2012 juga ternyata positif.

Bunda yang rutin minum jamu selama masa nifas (setelah melahirkan) dan menyusui, berpeluang 4 kali lebih besar untuk mengalami peningkatan produksi ASI daripada yang tidak minum jamu.

Jenis Jamu Pelancar ASI

Jamu pelancar ASI pada dasarnya merupakan bahan-bahan alami yang berfungsi merangsang hormon prolaktin yang berperan dalam produksi ASI. 

Bahan-bahan alami yang biasanya digunakan sebagai bahan pembuat jamu pelancar ASI adalah sebagai berikut.

Campuran berbagai rempah

Jamu uyup-uyup adalah ramuan tradisional yang terkenal di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta serta dipercaya dapat memperlancar ASI ketika diminum oleh Bunda di masa nifas.

Jamu ini diramu dari rempah-rempah khas Nusantara, seperti puyang, temulawak, kunyit, adas, dan jinten serta biasanya dijajakan dalam bentuk cair oleh penjual jamu gendong.

Daun katuk

Daun katuk bukanlah tanaman herbal yang asing dalam jamu pelancar ASI. Daun ini sudah banyak diolah menjadi bentuk suplemen maupun dikonsumsi secara sederhana dengan direbus, dikukus, atau dimasak sebagai hidangan sayur berkuah.

Daun bangun-bangun (daun jinten)

Daun ini sering dijadikan campuran pada jamu untuk ibu menyusui, terutama oleh masyarakat Sumatera Utara.

Sama seperti daun katuk, daun bangun-bangun juga terbukti dapat meningkatkan total volume ASI, sehingga dapat menambah berat badan bayi, komposisi zat besi, seng, dan kalium dalam ASl.

Daun pepaya

Kementerian Kesehatan RI juga menyatakan bahwa daun pepaya merupakan tanaman herbal yang ampuh menaikkan produksi ASI. Selain itu, daun ini juga kaya akan nutrisi yang baik untuk ibu menyusui, seperti protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, maupun zat besi.

Fenugreek

Fenugreek adalah tanaman herbal yang sering dijadikan campuran pada teh untuk menaikkan produksi ASI.

Meski efektif, konsumsi herbal dari tanaman fenugreek memiliki efek samping berupa urine dan keringat yang berbau mirip sirup mapel, sehingga sering disalahartikan sebagai gejala penyakit tertentu.

Jamu kunyit asam

Salah satu manfaat minum jamu kunyit asam adalah produksi ASI-nya dapat semakin lancar. Kunyit diketahui mengandung minyak atsiri yang dikenal dapat bantu meningkatkan produksi ASI.

Jamu kunyit sirih

Ibu menyusui yang minum jamu kunyit sirih dikatakan manjur melancarkan ASI. Sirih sendiri adalah jenis tanaman yang berfungsi sebagai anti radang dan antioksidan tinggi.

Namun konsumsi jamu kunyit daun sirih sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, untuk mencegah dampak lain yang bisa ditimbulkan khususnya bagi ibu hamil.

Mengonsumsi Jamu dengan Bijak

Walau terbuat dari bahan-bahan alami, Bunda tetap harus awas setiap mengonsumsi jamu. Meski terbuat dari bahan alami, semua rempah jamu juga mengandung senyawa kimia yang berpotensi menimbulkan risiko efek samping merugikan.

Belum lagi bila tubuh Bunda sensitif atau memiliki reaksi alergi. Jamu juga dikatakan malah dapat menimbulkan bau pada ASI, yang akhirnya tidak disukai Si Kecil.

Kebanyakan jamu yang beredar di pasaran diketahui telah dicampur dengan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID/OAINS) untuk mengurangi rasa pegal tubuh.

OAINS-lah yang membuat tubuh terasa lebih enakan setelah minum jamu. OAINS sendiri sering menjadi resep obat untuk penyakit radang sendi, peradangan, hingga penyakit jantung.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tidak menyarankan konsumsi jamu selama masa menyusui. Sebab dikhawatirkan akan timbul efek samping pada ibu maupun bayinya.

Bila Bunda ingin menggunakannya, konsultasikan dahulu dengan dokter.

Selain dengan jamu, Bunda dapat melancarkan produksi ASI dengan sering menyusui dan memompa ASI. Prinsip utama produksi ASI yang bekerja dalam tubuh adalah semakin sering Bunda mengosongkan payudara, akan semakin banyak produksi ASI yang dihasilkan.

Bunda juga dapat melakukan pijatan payudara atau pijat oksitosin untuk merangsang produksi ASI dan juga hindari stres.

Banyak cara yang dapat Bunda lakukan untuk dapat menambah produksi ASI, jadi jangan hanya bergantung dari jamu ya, Bun.

Sumber:

SehatQ. 2021. Jamu Pelancar ASI, Ramuan Tradisional yang Aman dan Manjur untuk Busui. 

Hello Sehat. 2021. Sakit Perut Setelah Minum Jamu? Ini Dia Alasannya.

Kumparan. 2019. Bolehkah Ibu Menyusui Minum Jamu untuk Memperlancar ASI?.

Kompas. 2019. Seri Baru Jadi Ortu: Apa Jamu Pelancar ASI Manjur dan Aman Diminum?

By dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK

Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *