Bagaimana Mengatasi Masuk Angin Saat Hami

masuk angin saat hamil

Meski dalam dunia medis kondisi masuk angin itu tidak dikenal, namun masuk angin adalah suatu kondisi yang cukup umum kita alami, termasuk pada masa kehamilan.

Gejala masuk angin yang lazim kita alami di antaranya adalah perut kembung, mual, badan terasa pegal, demam, flu, dan meriang. Apa sebenarnya penyebab kondisi ini dan bagaimana cara mengatasi masuk angin saat hamil?

Gara-gara Perubahan Hormon

masuk angin saat hamil

Perasaan yang serba tidak enak yang dirasakan oleh Bunda yang sedang hamil, terutama pada awal-awal kehamilan kerap terjadi karena adanya pengaruh perubahan hormon di dalam tubuh Bunda, di antaranya:

Estrogen

Para pakar kebidanan percaya bahwa peningkatan hormon estrogen di dalam tubuh, bahkan hingga dapat mencapai 100 kali lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi tubuh yang tidak hamil, bisa menyebabkan timbulnya perasaan serba tidak enak pada Bunda.

Progesteron

Saat hamil, kadar hormon progesteron Bunda juga ikut meningkat. Progesteron yang meningkat ini dapat menyebabkan otot-otot rahim menjadi lebih rileks untuk mempersiapkan “rumah” dari si Kecil. 

Namun demikian, otot-otot perut yang lain juga ikut rileks, sehingga dapat menimbulkan peningkatan asam lambung, juga gejala-gejala GERD atau gastroesophageal reflux disease

Hipoglikemia

Kondisi ini artinya adalah kadar gula di dalam darah rendah, yang kemungkinan disebabkan oleh plasenta yang menyerap energi dari tubuh Bunda, sehingga Bunda merasa cepat lelah dan merasa tidak enak badan. 

Hormon hCG atau Human Chorionic Gonadotropin

Hormon ini pertama diproduksi dengan adanya embrio di dalam tubuh, juga oleh plasenta. Beberapa pakar meyakini bahwa hCG dan rasa mual pada ibu hamil berkaitan. 

Apakah Harus Segera ke Dokter?

masuk angin saat hamil

Bila kondisi yang dialami Bunda tidak kunjung reda, dengan gejala-gejala sebagai berikut:

  • Badan tidak bertenaga
  • Nyeri perut
  • Demam di atas suhu 38 ̊ C
  • Mual dan muntah terus menerus
  • Tidak dapat makan atau minum
  • Muncul gejala dehidrasi berat, seperti warna BAK yang keruh atau frekuensinya berkurang, juga mulut terasa kering

Segeralah Bunda memeriksakan diri ke dokter, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Dokter mungkin akan meresepkan obat antimual atau vitamin yang bisa membantu Bunda mengatasi rasa serba tidak enak akibat masuk angin tersebut. 

Gejala-gejala ini bila diabaikan cukup bisa menimbulkan risiko gangguan kehamilan lho, Bun. Jadi jangan sepelekan gejala masuk angin saat hamil yang Bunda rasakan.

Cara Mengatasi Masuk Angin Saat Hamil

Agar gejala masuk angin yang Bunda rasakan tidak berkepanjangan, cobalah untuk melakukan hal-hal berikut ini:

  • Makan dalam porsi kecil tetapi lebih sering.
  • Perbanyak konsumsi protein dan karbohidrat, namun hindari makanan-makanan yang berlemak dan mengandung kalori tinggi.
  • Cobalah untuk hidup lebih sehat dengan mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran segar.
  • Selalu sedia permen rasa jahe, permen mint, atau teh jahe yang cukup efektif mengatasi rasa mual. Bunda juga bisa minum air lemon atau teh lemon yang menyegarkan.
  • Banyak minum sepanjang hari. Cairan ini bisa berupa air putih, jus, kuah sup, dan sebagainya. Sebaiknya hindari minuman soda atau yang berkafein ya, Bun, karena bisa memicu peningkatan asam lambung.
  • Hindari kondisi yang terlalu panas, terlalu melelahkan, atau berada di bawah terik matahari terlalu lama. 
  • Hindari bau-bauan tajam untuk tidak memicu rasa mual dan ingin muntah.
  • Perbanyak istirahat untuk mengembalikan kondisi tubuh. 

Sumber:

Medical News Today. 2017. What Is Morning Sickness and How Can I Treat It?

NHS. 2021. Vomiting and Morning Sickness.

Healthline. 2019. When Does Morning Sickness Start?

Kontan. 2020. Ini Penyebab Kenapa Ibu Hamil Mudah Masuk Angin.

By dr. Linda Lestari, Sp.OG

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *